Istambul (ANTARA) - Maria Branyas, orang tertua di dunia, meninggal pada Senin (19/8) di usia 117 tahun, menurut laporan media pada Selasa.

Lahir pada 4 Maret 1907 di San Francisco, Amerika Serikat, Branyas pindah ke Spanyol saat masih anak-anak pada tahun 1915.

Dia memegang gelar sebagai orang tertua di dunia sejak 17 Januari 2023, setelah kematian supercentenarian Prancis, Lucile Randon, pada usia 118 tahun, menurut media Spanyol.

Seorang supercentenarian adalah seseorang yang berusia 110 tahun atau lebih.

Kelompok Penelitian Gerontologi (GRG), yang mengawasi daftar Rekor Dunia Guinness untuk orang tertua, mengonfirmasi bahwa usia dan status Branyas telah divalidasi secara ilmiah.

Pada bulan Juli, dia menjadi orang ke-8 yang hidup paling lama dalam catatan sejarah, menurut data GRG.

Hidup Branyas mencakup banyak peristiwa bersejarah, termasuk bertahan dari pandemi COVID-19.

Pada usia 113 tahun, dia terinfeksi dan sembuh dari virus tersebut pada April 2020, menjadikannya sebagai penyintas penyakit tertua yang diketahui pada saat itu.

Sebelum pengakuan globalnya, Branyas telah diakui sebagai orang tertua yang masih hidup di Spanyol sejak 22 Desember 2019.

Kelompok Penelitian Gerontologi dan Rekor Dunia Guinness diharapkan akan mengumumkan pemegang gelar "orang tertua di dunia" yang baru dalam waktu dekat.

Sumber : Anadolu

Baca juga: Penelitian ungkap tidur secara cukup bikin panjang umur
Baca juga: Empat kebiasaan malam orang yang umur panjang


Penerjemah: Primayanti
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2024