"Beberapa hari lalu, saya menerima penugasan dari DPP PAN untuk mendampingi calon gubernur Sumbar, Apyardi Asda. Saya siap menjalankan perintah partai," katanya dihubungi dari Padang, Selasa.
Ia mengatakan, sebenarnya setelah mengundurkan diri dari bursa bakal calon kepala daerah di Pilkada Padang karena tidak mendapatkan dukungan partai yang diinginkan, ia berencana tidak kembali ke dunia politik dan fokus dengan keluarga dan pekerjaan.
Namun, tiba-tiba ada penugasan dari DPP PAN kepadanya untuk mendampingi Epyardi Asda.
Setelah dipertimbangkan dengan matang, diskusikan dengan keluarga, dan sholat istikharah, ia membulatkan tekad untuk maju di Pilkada Sumbar 2024.
"Mungkin ini jalan yang diberikan Tuhan kepada saya. Mungkin jalan saya tidak menjadi Wali Kota Padang, tetapi insyaallah jadi Wakil Gubernur Sumbar," katanya.
Ia menyebut sudah mengirimkan KTP ke PAN, Nasdem, Golkar, dan Epyardi Asda.
Ia juga sudah mengisi form yang diberikan oleh PDI-P sebagai syarat untuk maju Pilkada Sumbar.
Menurutnya, setelah beredar berita tentang kabar dirinya menjadi wakil Epyardi pada Pilkada 2024, ia mendapatkan banyak telepon dan pesan WhatsApp dari banyak pihak yang menyatakan dukungan.
"Dukungan datang Tanah Datar, Agam, Payakumbuh, Limapuluh Kota, Padang Pariaman. Banyak juga dari Kota Padang yang memberikan dukungan. Ini memberikan semangat lebih bagi ya untuk maju," katanya.
Majunya pasangan Epyardi Asda dan Ekos Albar, menepis wacana yang sebelumnya berkembang bahwa pasangan Mahyeldi-Vasko yang didukung PKS, Gerindra dan beberapa partai lain akan melawan kotak kosong.
Epyardi Asda adalah Bupati Solok 2019-2024 sementara Ekos Albar yang berasal dari Balai Gurah Ampek Angkek, Kabupaten Agam, tumbuh dan besar di Payakumbuh dan Limapuluh Kota. Ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Wali Kota Padang 2023-2024.
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024