Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah menyerahkan bantuan stimulan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk petani yang mengalami gagal panen tanaman padi atau puso akibat banjir pada tahun 2023.

"Total luas lahan tanaman padi yang mengalami puso 3.050,68 hektare dengan jumlah petani terdampak sebanyak 5.527 orang," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kudus Mundir yang ditemui usai penyerahan bantuan secara simbolis di Pendopo Kabupaten Kudus, Selasa.

Pada tahap awal, kata dia, jumlah petani yang akan menerima bantuan sebanyak 422 petani dengan luas lahan 193,99 hektare dengan jumlah bantuan sebesar Rp1,55 miliar.

Sementara nilai bantuan stimulannya, imbuh dia, sebesar Rp8 juta per hektare. Sedangkan lahan tanaman padi yang puso tersebut tersebar di enam desa dari Kecamatan Kaliwungu dan Mejobo.

Dari Kecamatan Kaliwungu, meliputi Desa Banget terdapat 100 petani, Desa Kedungdowo sebanyak 80 petani, Garungkidul sebanyak 94 petani, Desa Temulus sebanyak 53 petani, Desa Gulang sebanyak 29 petani, dan Desa Payaman sebanyak 67 petani.

Untuk penyerahan bantuan stimulan secara simbolis hari ini (20/8), kata dia, diberikan kepada 100 petani dari Desa Banget dan Temulus. Sedangkan selebihnya diserahkan di kantor BPBD Kudus.

Setelah semua petani menerima buku rekening tabungan, selanjutnya petani dapat menghubungi Bank BNI selaku bank yang ditunjuk untuk menyalurkan bantuan tersebut.

Abdul Jamil, salah satu petani asal Desa Banget yang menerima bantuan mengaku bersyukur karena pemerintah memberikan bantuan, sehingga bisa meringankan beban keluarganya.

Bantuan stimulus yang diterima, kata dia, sebesar Rp3,36 juta karena tanaman padi miliknya yang puso hanya di lahan kurang dari 0,5 hektare.

"Jika tanaman padinya tidak puso akibat banjir pada bulan Januari 2023, maka hasil panennya bisa mencapai 3,5 ton dengan penjualan berkisar Rp15 juta," ujarnya.

Baca juga: Puluhan hektare sawah di Lebak terancam puso akibat mulai kekeringan 

Baca juga: 8.563 hektare sawah alami gagal panen akibat bencana alam di Sulsel
 

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024