Masyarakat tidak perlu panik dengan maraknya informasi tentang akan adanya gempa Megatrust
Semarang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah mengimbau masyarakat untuk tidak panik menyikapi informasi adanya potensi gempa bumi Megatrust.

Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Jateng Muhammad Chomsul, di Semarang, Selasa, menjelaskan bahwa ancaman dari Megathrust adalah gempa besar dan tsunami raksasa.

Ia menjelaskan Megathrust adalah pertemuan antarlempeng tektonik bumi di zona subduksi, yakni titik ketika satu lempeng meluncur ke bawah lempeng lain, dan biasanya ada di lautan.

Setidaknya ada empat daerah di kawasan Pantai Selatan (Pansela) Jateng yang rawan terdampak Megatrust, yakni Kabupaten Purworejo, Wonogiri, Cilacap, dan Kebumen.

"Potensi tsunami (dampak Megatrust) di Jateng ada di empat kabupaten, yakni Purworejo, Wonogiri, Cilacap, dan Kebumen," katanya.

Baca juga: BPBD imbau warga tak panik adanya potensi gempa megathrust di Banten
Baca juga: BPBD Lebak ingatkan warga pesisir selatan waspadai potensi tsunami 


Namun, ia menekankan bahwa masyarakat tidak perlu panik dengan maraknya informasi tentang akan adanya gempa Megatrust tersebut.

Dengan informasi itu, menurut dia, masyarakat bisa menjadi lebih waspada dan menyiapkan langkah-langkah antisipasi.

"Ini tentunya bukan jadi berita yang membuat masyarakat trauma dan takut, tetapi sebenarnya jadi waspada. Memang ada potensi di situ (Pansela), yang semua harus tahu, menyadari sehingga dengan kondisi ancaman itu bisa lebih waspada," katanya.

BPBD Jateng bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus berupaya melakukan penguatan kapasitas masyarakat di wilayah Pansela, seperti Ekspedisi Desa Rawan Tsunami untuk pemberian edukasi ketika terjadi gempa dan tsunami.

Untuk empat wilayah Pansela Jateng, Chomsul mengatakan pihaknya bersama BPBD setempat akan melakukan edukasi terkait kesiapan di level keluarga saat menghadapi gempa bumi, sebagai langkah preventif.

"Kalau bencana gempa muncul korban jiwa kan karena panik. Yang seharusnya itu tidak timbul korban, tetapi karena panik, enggak tau mau ke mana cari keluarga, balik lagi," katanya.

Baca juga: BPBD Jateng salurkan air bersih di 24 kabupaten/kota yang kekeringan
Baca juga: BPBD Jateng: PLTU dan KITB tak terdampak gempa Batang


 

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024