Jakarta (ANTARA) - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan, forum pertemuan Asia Zero Emission Community (AZEC) Advocacy Group Roundtable diharapkan mampu menghimpun dan menghadirkan solusi keberlanjutan lingkungan di negara-negara Asia Tenggara.

"AZEC adalah Asia Zero Emission Communities. Dan ketika kita berbicara tentang komunitas, bukan hanya tentang persahabatan tapi juga tentang bagaimana kita bersama, gotong royong berkolaborasi secara inklusif. Fokus utama kita adalah tentang planet, fokus utama kita adalah tentang rakyat kita. Fokus utama kita adalah tentang bagaimana kita sebagai orang yang hidup di planet ini, bisa hidup lebih lama dan menjadi lebih sehat," ujar Arsjad dalam jumpa pers yang digelar di Jakarta, Selasa.

Lebih lanjut, AZEC juga berfokus menghadirkan keberlanjutan lingkungan sehingga turut berperan dalam meningkatkan kehidupan yang lebih sehat.

Arsjad juga memaparkan bahwa AZEC Advocacy Group ini bukan sekadar mendorong kepentingan nasional, tetapi juga mendukung pembangunan ekonomi regional yang lebih inklusif. “Kami ingin memastikan bahwa kontribusi sektor swasta diakui dan diintegrasikan
dalam upaya transisi energi yang berkelanjutan di Asia," katanya.

Managing Director Keidanren Arihiro Iwamura menambahkan, AZEC berperan sebagai platform untuk memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi dan netralitas karbon dapat dicapai secara bersamaan oleh industri di seluruh Asia.

“AZEC dibentuk untuk mencapai dua target utama, yakni pertumbuhan ekonomi dan netralitas karbon, yang harus diwujudkan secara simultan oleh para pelaku industri di setiap negara di Asia,” ungkapnya.

Sementara itu, President Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) Tatsuya Watanabe mengatakan, untuk mencapai target net zero emission (NZE) membutuhkan solusi bersama yang meliputi teknologi, terutama energi baru terbarukan, amonia, hidrogen, biofuel hingga panas bumi (geothermal).

Lewat forum ini juga diharapkan mampu menggabungkan banyak ide dan perspektif dalam menurunkan emisi karbon.

"Jadi, bersama-sama, kami memiliki penggabungan yang sangat berbeda dari masyarakat bisnis dari regional, dan menggabungkan banyak ide, banyak perspektif, bagaimana kita mencapai target emisi karbon," ujarnya.

Ketua ASEAN-BAC Laos 2024, Oudet Souvannavong menyatakan bahwa diskusi pada pertemuan ini tidak hanya berfokus pada teknologi, tetapi juga pada pentingnya kolaborasi antarnegara Asia.

“Kolaborasi ini membutuhkan dukungan teknologi dan pendanaan yang memadai agar dapat diwujudkan secara efektif,” ujarnya.

AZEC Advocacy Group Roundtable ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) pembentukan AZEC Advocacy Group oleh Keidanren, ASEAN Business Advisory Council, dan ERIA pada KTT Peringatan 50 tahun persahabatan dan kerja sama ASEAN-Jepang pada 18 Desember 2023 di Tokyo, Jepang.

Baca juga: Presiden Jokowi paparkan panduan AZEC hadapi perubahan iklim
Baca juga: Pemerintah membentuk Satgas AZEC dan Semikonduktor
Baca juga: Presiden Joko Widodo hadiri KTT AZEC di Tokyo

 

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024