Moskow (ANTARA) - Beberapa perusahaan Turki akan menangani infrastruktur, teknologi irigasi, penyiapan keuangan, dan pemodelan untuk menyelesaikan masalah kekurangan air di Irak, lapor surat kabar Hurriyet pada Selasa, mengutip sejumlah sumber.

Turki akan terus memasok air ke Irak sesuai dengan volume yang tersedia sambil menciptakan infrastruktur yang diperlukan guna mengatasi masalah kekurangan air, menurut Hurriyet.

Nilai tetap pasokan air belum ditentukan karena pemanasan global membuatnya tidak memungkinkan, lapor surat kabar tersebut.

Ankara dilaporkan percaya bahwa masalah utama pasokan air di Irak terkait dengan kesalahan pemanfaatan air. Ankara telah memberitahu Baghdad bahwa masalahnya bukan pada jumlah debit air, tetapi infrastruktur yang buruk dan teknologi yang sudah usang, kata Hurriyet.

Sementara itu, masalah kekurangan air di Turki telah menimbulkan kekhawatiran internasional.

Tindakan yang diambil oleh otoritas Turki untuk mengatasinya menyebabkan reaksi negatif dari negara-negara tetangga.

Dalam beberapa tahun terakhir, Suriah dan Irak mengalami kekurangan air tawar akibat bendungan yang dibangun Turki di sungai Tigris dan Efrat.

Pada November, Menteri Pertanian Suriah Hassan Qatana mengatakan kepada Sputnik bahwa Suriah menderita karena Turki melanggar norma internasional dengan memotong pasokan air ke Suriah dan Irak.

Menteri Sumber Daya Air Irak Aoun Diab Abdullah mengatakan bahwa bendungan Cizre, yang sedang dibangun Turki di Tigris, bisa mengurangi pasokan air Irak lebih dari setengahnya.

Sumber : Sputnik
Baca juga: Presiden: Krisis air ancam keamanan pangan Irak
Baca juga: UNICEF: Krisis air di Irak berdampak buruk pada anak-anak
Baca juga: Ratusan orang dilarikan ke RS karena konsumsi air tercemar di Irak


Penerjemah: Primayanti
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024