Keberhasilan Desa Wisata Pulau Pramuka masuk dalam 50 besar ADWI 2024 tak lepas dari potensi wisata yang dimiliki ...
Jakarta (ANTARA) - Menempuh perjalanan dengan kapal kurang lebih 1,5 jam dari kawasan dermaga Ancol, Jakarta Utara, mata sekejap dimanjakan dengan dermaga yang dikelilingi dengan biru air segara.

Di sebuah pulau di Kepulauan Seribu, Jakarta, masyarakat dengan ramahnya menyapa. Tak jauh dari dermaga utama pemberhentian kapal, sejumlah warga masyarakat terlihat sedang sibuk-sibuknya, sementara anak-anak dengan bebas berlarian, dan para penjaja kudapan menata dagangannya.
Pengunjung saat melakukan diving di perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Daerah Khusus Jakarta. ANTARA/HO-Kemenparekraf

Daya tarik wisata

Tak jauh dari dermaga penyambut kunjungan, pengunjung dapat berpelesiran ke pantai yang merupakan hasil swadaya masyarakat, yakni Pantai Sunrise. Usai melewati permukiman penduduk, mata akan disambut dengan hijau kawasan mangrove yang menyejukkan mata. Beralaskan pasir dan karang yang terempas ombak, tak jauh dari situ terdapat pusat kuliner yang dapat dikunjungi untuk sekadar mengisi perut.

Pantai yang dangkal berhiaskan tumbuhan lamun menjadikan ikan berwarna terang kerap kali menunjukkan diri dengan santai. Sesekali anak-anak setempat terlihat bermain dengan asyiknya di pantai itu sambil melihat ikan yang ke sana ke mari.

Jika ingin sekadar bersantai, pengunjung pun juga dapat bersantai di bawah rindang pohon pinus yang berjejer di sekitar bibir pantai sambil menikmati embusan angin yang menyejukkan. Terdapat pula gazebo serta tempat duduk berbahan kayu untuk menemani melepas penat.

Jika ingin menjajal produk ekonomi kreatif, terdapat penjual yang menawarkan produk khas berupa keripik sukun dengan tekstur renyah serta rasa gurih yang membuat ketagihan.

Sementara untuk atraksi wisata, pengunjung dapat menikmati alam bawah laut Pulau Pramuka yang menawarkan keindahan bahari yang memesona. Selain itu ada banana boat, diving, snorkeling, berenang, ataupun bersepeda dengan menggandeng pemandu wisata yang sigap mengantarkan ke berbagai destinasi.

Spot atau titik yang dapat dikunjungi selain Pantai Sunrise di kawasan ini, yakni Arboretum Mangrove, Trash Edupark, RPTRA Tanjung Elang Berseri, hingga dermaga utama dan dermaga docking.

Selain itu, Pulau Pramuka yang merupakan desa wisata ini juga memiliki wisata edukasi (eduwisata) yakni transplantasi terumbu karang sebagai wujud dari praktik pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkelanjutan.

“Mari kita dukung Desa Wisata Pulau Pramuka sebagai desa wisata berkelanjutan. Karena saya melihat bahwa Pulau Pramuka memiliki potensi yang sangat luar biasa,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno

Adapun wisatawan yang telah menanam terumbu karang di destinasi ini biasanya akan kembali lagi ke Pulau Pramuka untuk meninjau hasil terumbu karang yang telah ditanam.

Sementara situ, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pulau Pramuka Hermansyah mengungkapkan pihaknya memiliki misi untuk mengembangkan sumber daya alam yang ada untuk menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar.

Selain menawarkan aktivitas atau atraksi wisata, pokdarwis ini juga mendorong agar kegiatan pariwisata yang berkelanjutan dapat diterapkan sehingga dapat menghadirkan pariwisata yang berkualitas, salah satunya lewat transplantasi terumbu karang.

Jika ingin menginap di desa wisata yang masuk dalam jajaran 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024 ini, pengunjung dapat bermalam di penginapan atau homestay dan cottage untuk merasakan pengalaman berlibur yang lebih lama di pulau ini.

Desa Wisata Pulau Pramuka merupakan salah satu desa wisata yang masuk dalam klasifikasi desa wisata rintisan yang baru mulai beroperasi serta masih dalam lingkup yang terbatas.

Keberhasilan Desa Wisata Pulau Pramuka masuk dalam 50 besar ADWI 2024 tak lepas dari potensi wisata yang dimiliki, termasuk atraksi atau aktivitas yang ditawarkan.

ADWI merupakan program strategis yang diluncurkan pada Maret 2024 sebagai upaya memberikan apresiasi dan penghargaan kepada para penggerak sektor pariwisata, terutama dalam upaya mempercepat pembangunan desa, mendorong transformasi sosial dan ekonomi desa.

ADWI pada tahun ini tak hanya berfokus pada pemberian penghargaan, namun juga memberikan pendampingan sehingga desa-desa wisata yang terpilih dapat mengoptimalkan potensi, memperkuat tata kelola destinasi, dan memastikan keberlanjutan lingkungan.

ADWI 2024 mengangkat tema "Desa Wisata menuju Pariwisata Hijau Berkelas Dunia" di mana pariwisata hijau merupakan visi untuk masa depan pariwisata Indonesia. Pariwisata hijau bukan hanya tentang lingkungan, melainkan juga pariwisata yang berkelanjutan, yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga meminimalkan dampak negatif, menjaga, serta melestarikan lingkungan dan budaya lokal.

Dengan semangat dan harapan baru, kata Sandiaga, Anugerah Desa Wisata Indonesia 2024 tidak hanya tentang pemberian penghargaan tapi juga komitmen untuk program pendampingan dan bantuan Pemerintah serta kolaborasi bersama mitra strategis dalam rangka meningkatkan kapasitas desa wisata agar dapat terus berkembang dan memberikan manfaat jangka panjang.


Kembangkan produk ekraf

Saat berwisata, tak lengkap rasanya jika tidak berbelanja atau membawa buah tangan untuk diberikan kepada keluarga atau kolega.

Dari segi keindahan alam, Desa Wisata Pulau Pramuka menawarkan panorama yang tak kalah menarik. Namun untuk menemukan produk ekonomi kreatif (ekraf) di kawasan ini memang menjadi PR tersendiri.

Pasalnya, pemetaan soal produk ekraf unggulan belum dilakukan. Oleh karena itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif membuka ruang diskusi dengan para pelaku ekraf setempat lewat lokakarya Kabupaten/Kota (Kata) Kreatif. Hal ini untuk menyerap aspirasi dan mengetahui kendala yang dihadapi dalam mengembangkan usaha sektor ekraf.

Lewat proses uji petik Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif (PMK3I), diketahui bahwa subsektor film, animasi, dan video sebagai produk unggulan.

Menparekraf mengungkapkan, pelaku UMKM setempat turut mengusulkan adanya dukungan dari Pemerintah di subsektor lainnya berupa bantuan promosi, kehadiran creative hub, serta dukungan dalam pengurusan hak kekayaan intelektual (HKI) sehingga produk yang dihasilkan dapat menjaring pasar yang lebih luas.

Memang masih ada pekerjaan rumah yang harus dikerjakan. Namun melihat potensi, ikhtiar, dan capaian yang sudah diraih, Desa Wisata Pulau Pramuka bakal menjadi tujuan wisata ikonik pada masa mendatang.

Editor: Achmad Zaenal M
 

Editor: Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024