sekitar 95,7 persen anak dari total target
Jakarta (ANTARA) - Pekan imunisasi nasional (PIN) polio dosis pertama di delapan kecamatan Jakarta Pusat sudah mencapai 95,7 persen anak atau melampaui target nasional sebesar 95 persen.

"Realisasinya hingga 19 Agustus 2024, sebanyak 100.819 anak atau sekitar 95,7 persen anak dari total target telah divaksinasi polio," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat Rismasari di Jakarta Pusat, Selasa.

Ia menyebut, target PIN polio anak usia 0-7 tahun di Jakarta Pusat sebesar 105.390 anak.

Realisasinya, secara data sudah memenuhi target nasional sebesar 95 persen.

"Masih ada dua kecamatan yang datanya merah, Kecamatan Menteng dan Gambir, masih di bawah 90 persen. Semoga mereka bisa menyusul kecamatan yang lain sudah di atas 95 persen," ujarnya.

Baca juga: Kemenkes minta DKI jangkau 1,2 juta anak ikut Polio dalam seminggu

Saat ini, lanjut dia, PIN Polio di Jakarta Pusat telah memasuki dosis dua.

Ia mengatakan realisasinya pun telah mencapai 72,2 persen.

Ke depan, ia yakin bisa mendorong realisasi PIN polio lebih baik lagi lantaran jajarannya belum melakukan pola yang lebih meluas (sweeping) untuk menjangkau anak.

Selama ini, kata dia, upaya yang telah dilakukan baru berupa sosialisasi dan layanan jemput bola ke permukiman masyarakat, sekolah, tempat umum seperti mal dan tempat wisata di Jakarta Pusat.

Kesulitan realisasi PIN polio yang terjadi di seluruh daerah hampir sama, yakni terkendala akurasi data seperti di Jakarta Pusat, diperkirakan ada selisih data sekitar 40 ribuan anak.

Baca juga: Vaksin polio timbulkan kecacatan adalah mitos

Adapun pengambilan data target dilakukan berdasarkan pelaksanaan imunisasi yang dilakukan di Jakarta Pusat.

Sedangkan di sini, kata Risma terdapat banyak rumah sakit vertikal yang tidak menutup kemungkinan anak dari daerah lain melakukan imunisasi di sana, sehingga datanya masuk menjadi target.

"Ini jadi pelajaran juga dan minta perhatian kepada lurah jangan sampai ada anak warga yang tidak punya NIK karena data kependudukan sangat dibutuhkan. Data kependudukan itu ditata agar data sasarannya bisa riil," tegas Risma.
 

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024