Banyak sekali pekerjaan yang perlu dilakukan. Kita harus mempersiapkan teknologinya, membuat regulasi, dan sebagainya.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan bahwa inovasi dan penyesuaian regulasi pada sektor perkeretaapian menjadi suatu hal yang perlu terus dilakukan, seiring perkembangan dan kemajuan teknologi transportasi.

“Kami terus mengkaji regulasi-regulasi yang ada, agar dapat terus relevan dengan perkembangan teknologi, sehingga kami harapkan dapat membentuk ekosistem yang baik untuk pertumbuhan sektor ini," kata Menhub, saat membuka Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Direktorat Jenderal Perkeretaapian Tahun 2024, di Jakarta, Selasa.

Menurut Menhub, saat ini Kementerian Perhubungan tengah berupaya mewujudkan amanah UU Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, yaitu mewujudkan sektor perkeretaapian yang inklusif, terbuka, dan berdaya saing tinggi.

Dia menjelaskan bahwa pihaknya terus memikirkan inovasi masa depan karena kemajuan dunia yang pesat.

Menurutnya, proyek seperti Whoosh dan kereta otonom atau Autonomous Rail Transit (ART) merupakan teknologi baru yang belum banyak diterapkan di negara lain.

"Banyak sekali pekerjaan yang perlu dilakukan. Kita harus mempersiapkan teknologinya, membuat regulasi, dan sebagainya,” ujarnya.

Pada rapat yang bertema “Kolaborasi dan Sinergi antara Pemerintah, Operator Bidang Perkeretaapian dan Masyarakat Menuju Pelayanan yang Berkualitas”, Menhub juga mengingatkan pentingnya kolaborasi dan sinergi antarpemangku kepentingan dalam mengatasi tantangan-tantangan dalam membangun sektor perkeretaapian.

Lebih lanjut, Menhub juga menilai bahwa perlu ada kolaborasi bersama dengan operator seperti Bappenas, Kemenkeu, dan Kementerian PUPR sebagai mitra dalam setiap proyek.

"Saya berpesan kepada teman-teman di daerah, dekatlah dengan masyarakat, dengan pemerintah daerah, operator, sehingga apa yang kita lakukan menjadi mudah dan kalian akan menikmati jika kolaborasi itu terjadi,” ujar Menhub.

Menhub pun mengapresiasi capaian Direktorat Jenderal Perkeretaapian dalam membangun infrastruktur satu dekade ke belakang.

Capaian yang dimaksud antara lain Jalur KA Ganda Selatan Jawa, KA Bandara Internasional Minangkabau, LRT Sumatera Selatan, KA Bandara YIA, Elektrifikasi Yogyakarta-Solo-Palur, LRT Jabodebek, KA Makassar Parepare, MRT Lebak Bulus-Bundaran HI, Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung, Autonomous Rapid Transit (ART) IKN, serta KA Bandara Adi Soemarmo Solo.

Menhub juga menyatakan bahwa patut merasa bangga, karena prasarana dan sarana kereta api yang terus dihiasi dan dicintai masyarakat merupakan hasil dari dedikasi dan komitmen dalam melaksanakan tugas.

"Semua ini akan mustahil tercapai tanpa dedikasi dan komitmen dalam melaksanakan tugas. Oleh sebab itu, saya apresiasi seluruh upaya yang telah dicurahkan dalam membangun sektor perkeretaapian,” kata Menhub.
Baca juga: KAI: Belum ada regulasi prokes dari Kemenhub untuk penumpang kereta

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024