Beijing (ANTARA) - Sebuah kemajuan besar dicapai dalam pembangunan Sumber Foton Energi Tinggi (High Energy Photon Source/HEPS), sumber cahaya radiasi sinkrotron berenergi tinggi pertama di China, dengan arus sinar elektron mencapai 12 mA tersimpan di dalam cincin penyimpanan HEPS.

Institut Fisika Energi Tinggi (Institute of High Energy Physics/IHEP) di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS), pengembang utama HEPS, mengumumkan pencapaian baru ini di Distrik Huairou, pinggiran Kota Beijing, pada Senin (19/8).

Sebagai salah satu proyek infrastruktur ilmiah dan teknologi utama di China, HEPS diharapkan menjadi salah satu fasilitas radiasi sinkrotron generasi keempat yang paling terang di seluruh dunia dan akan berfungsi sebagai platform penelitian untuk ilmu material, teknik kimia, biomedis, dan bidang-bidang lainnya.

Pembangunan proyek HEPS dimulai pada 29 Juni 2019. Fasilitas ini terdiri dari beberapa bagian, termasuk akselerator, beamline, stasiun akhir, dan fasilitas-fasilitas pendukung.

Sumber cahaya radiasi sinkrotron adalah sumber radiasi elektromagnetik yang biasanya dihasilkan oleh cincin penyimpanan. Untuk menghasilkan cahaya yang sangat terang, elektron akan dipercepat hingga mendekati kecepatan cahaya dalam beberapa tahap dan dipaksa bergerak dalam jalur tertutup.

Cincin penyimpanan elektron, dengan panjang keliling 1.360,4 meter, merupakan komponen utama dari kompleks akselerator HEPS. Cincin penyimpanan HEPS ini merupakan salah satu akselerator sumber cahaya sinkrotron terbesar di dunia dan terbesar di China. Fungsi utamanya adalah menyimpan sinar elektron berenergi tinggi dan berkualitas tinggi, serta menghasilkan radiasi sinkrotron berkinerja tinggi, demikian jelas Pan Weimin selaku direktur proyek HEPS.

Uji coba cincin penyimpanan ini diluncurkan pada 23 Juli lalu. Sebanyak 1.776 magnet, lebih dari 2.500 catu daya, dan 578 monitor posisi sinar elektron dipasang pada cincin penyimpanan tersebut, dengan lebih dari 100.000 sinyal kontrol.

"Setiap kesalahan kecil pada perangkat keras dapat memengaruhi lintasan sinar elektron, yang tentu merupakan tantangan besar bagi pengaktifan cincin penyimpanan ini," kata Pan.

Uji coba cincin penyimpanan HEPS akan berlanjut dalam beberapa bulan ke depan, dengan target mencapai arus sinar yang lebih tinggi dengan daya tahan sinar yang cukup lama untuk pengondisian vakum dan uji coba jalur sinar, ujar Jiao Yi, yang menjabat wakil kepala divisi akselerator HEPS.

Proyek HEPS diharapkan siap beroperasi pada akhir 2025. Setelah selesai, HEPS akan dapat memancarkan cahaya 1 triliun kali lebih terang dari matahari, dan akan terbuka untuk pengguna di berbagai bidang seperti kedirgantaraan, energi, lingkungan, ilmu hayati, dan farmasi, demikian menurut IHEP.


Pewarta: Xinhua
Editor: Ade irma Junida
Copyright © ANTARA 2024