"Penetapan status siaga ini menyusul adanya peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG dengan akan adanya tsunami bawaan yang akan melanda beberapa daerah pesisir pantai di Indonesia salah satunya Pantai Selatan Jawa Barat," kata Ketua Forum Komunikasi SAR Daerah Kabupaten Sukabumi, Okih Fajri Assidiqe kepada Antara Selasa.
Menurut Okih, antisipasi dini datangnya tsunami tersebut untuk meminimalisir dampak dari bencana itu, informasinya gelombang tsunami setinggi sekitar 2 meter akan tiba di Pantai Selatan Sukabumi seperti Palabuhanratu antara pukul 07.00 WIB sampai 08.00 WIB. Maka dari itu, pihaknya sudah menugaskan seluruh anggotanya untuk bersiaga.
Lebih lanjut, walaupun itu baru peringatan atau deteksi dini dari BMKG, pihaknya tetap akan bersiaga yang tujuannya agar dampak bencana tersebut itu bisa diminimalisir apalagi seperti diketahui beberapa daerah pesisir pantai di Kabupaten Sukabumi kondisinya landai dan tidak ada penghalang antara pemukiman warga dengan bibir pantai.
"Kami juga sudah memberikan himbauan kepada warga yang tinggal di bibir pantai untuk sementara menjauh dahulu, karena khawatir jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan seperti jatuhnya korban jiwa. Selain itu, untuk sementara wisatawan juga dilarang untuk mendekat ke laut sampai kondisinya sudah benar-benar aman," tambahnya.
Informasi BMKG, gelombang tsunami dari Pantai Utara Chili juga akan melanda beberapa daerah di Indonesia seperti aerah di pesisir di Provinsi Papua seperti Kota Jayapura, Jayapura, Sarmi, Waropen, Biak Numfor, dan Supiori diperkirakan akan berpotensi terjadi tsunami pada pukul 05.11 hingga 05.51 Wib.
Demikian pula daerah lain seperti di Malut, Maluku, Papua Barat, Banten, Jatim, DIY, Jateng, Jabar, Lampung, NTB, NTT, Bali, Suawesi dan Kaltim juga berpotensi tsunami dengan tinggi 0--0,5 meter dengan waktu bervariasi.(*)
Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014