Kendari (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi menambah lima unit Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah 3T (terluar, terdepan, dan tertinggal) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk melayani kebutuhan BBM masyarakat di daerah pelosok.

Area Manager Communication, Relation, dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi Fahrougi Andriani Sumampouw di Kendari, Selasa, mengatakan bahwa pihaknya juga ikut mendorong program pemerintah untuk menjalankan BBM satu harga dengan menambah lembaga penyalur dengan jumlah total per Agustus 2024 sebanyak 53 SPBU khusus pada wilayah 3T se-Sultra.

"Khusus wilayah 3T di Sultra terdapat lima SPBU tambahan khusus melayani kebutuhan BBM masyarakat di daerah pelosok. Penambahan unit SPBU di wilayah 3T dilakukan guna menjamin ketersediaan BBM sekaligus menjaga agar tidak terjadi disparitas harga di tengah masyarakat," kata Fahrougi.

Dia menyebutkan bahwa Pertamina terus berupaya untuk menyalurkan energi ke seluruh pelosok terutama di wilayah Sulawesi yang secara geografis memiliki banyak tantangan baik infrastruktur dan akses yang terbatas.

“Sejalan dengan amanat sila ke lima Pancasila, yaitu memberikan keadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia terkhusus wilayah Sulawesi dengan mewujudkan SPBU 3T merupakan suatu tugas mulia untuk menghadirkan energi kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan keseharian yang belum pernah mereka rasakan dengan mudah untuk mendapatkan bahan bakar dan harga yang sama dengan di perkotaan,” ujarnya.

Fahrougi mengungkapkan bahwa jenis SPBU BBM satu harga salah satunya adalah SPBU kompak, yaitu SPBU yang melakukan kegiatan operasional penyimpanan BBM di dalam drum yang ditempatkan dalam gudang yang aman dan distribusinya menggunakan pompa tangan. Jenis BBM yang dijual di SPBU Kompak berupa solar dan pertalite bersubsidi.

"Program yang dicanangkan Presiden sejak tahun 2017 ini akan terus dilanjutkan sampai dengan akhir tahun 2024. Target kumulatif pembangunan penyalur BBM Satu Harga sampai dengan akhir tahun 2024 adalah sebanyak 583 penyalur," ungkap Fahrougi.

Ia menjelaskan bahwa sebagaimana diketahui program pemerintah, yaitu BBM Satu Harga ini berupaya memenuhi kebutuhan energi bagi masyarakat dengan penanggungan beban distribusi oleh Pertamina.

Diharapkan dari kebijakan BBM Satu harga ini dapat mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor ekonomi domestik yang diikuti dengan penurunan harga sembako, peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan.

Fahrougi menambahkan jumlah realisasi BBM Satu Harga di Sulawesi telah mencapai 53 unit SPBU.

Baca juga: Direksi Kilang Pertamina pompa energi baru seluruh unit operasi


 

“Sejak tahun 2017 hingga November 2023 Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi telah mengoperasikan 53 lembaga penyalur BBM Satu Harga yang tersebar di wilayah Sulawesi Utara sebanyak 12 titik, Gorontalo sebanyak 5 titik, Sulawesi Tengah sebanyak 22 titik, Sulawesi Barat sebanyak 3 titik, Sulawesi Tenggara sebanyak 5 titik, dan Sulawesi Selatan sebanyak 6 titik,” jelasnya.

Ia menyampaikan bahwa di beberapa wilayah proses distribusi memerlukan berbagai moda transportasi baik darat, air, dan udara sebelum BBM bisa dinikmati masyarakat.

“Ini merupakan tantangan yang luar biasa, dan program BBM Satu Harga ini menjadi amanah dan kontribusi Pertamina dalam menyediakan energi diseluruh pelosok negeri, tidak terkecuali di wilayah 3T di wilayah Sulawesi, Ini adalah upaya berkelanjutan demi mewujudkan availability, accessibility, dan affordability energi bagi saudara kita,” bebernya.

Fahrougi menambahkan bahwa lewat program BBM Satu Harga, diharapkan daerah di seluruh Sulawesi dapat menikmati BBM yang harganya sama dengan kota besar atau lainnya. Dengan begitu, tidak ada lagi ketimpangan dan perbedaan harga BBM antar wilayah.

"Pertamina juga menyampaikan apresiasi kepada Kementerian ESDM, BPH Migas, pemerintah daerah dan seluruh stakeholder terkait, yang secara bersama-sama terus mengawal dan memastikan penyaluran BBM Satu Harga berjalan secara berkelanjutan agar dapat terwujud energi berkeadilan," tambah Fahrougi.

Pewarta: La Ode Muh. Deden Saputra
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024