Jakarta (ANTARA) -- Marsh Indonesia mengungkapkan peran penting broker asuransi dalam mengelola risiko untuk melindungi bisnis dan tenaga kerja perusahaan agar tetap tangguh.
CEO Marsh McLennan Indonesia Douglas Ure mengatakan, di Indonesia, tingkat penetrasi asuransi pada tahun 2022 berada pada angka 2,27 persen, sementara tingkat literasi asuransi mencapai 31,7 persen dan inklusi asuransi hanya 16,6 persen di mana masih terdapat kesenjangan yang signifikan antara literasi dan inklusi asuransi.
Sedangkan untuk risiko utama secara global berdasarkan periode waktu, misinformasi dan disinformasi menjadi risiko utama dalam jangka pendek, sementara cuaca ekstrem dan perubahan kritis pada sistem Bumi menjadi risiko utama dalam jangka panjang.
"Hal ini menunjukkan bahwa seiring berjalannya waktu, risiko akan selalu berkembang", ungkap Douglas
Lebih lanjut Douglas menjelaskan, melihat berbagai faktor risiko yang terus muncul dan berkembang, dalam hal ini broker asuransi membantu dalam mengidentifikasi risiko, merencanakan strategi dan langkah-langkah terhadap risiko sesuai dengan industri, serta membantu perusahaan untuk mendapatkan manfaat terbaik dalam hal biaya dan cakupan perlindungan asuransi sesuai profil risiko bisnis.
"Ketika risiko yang terus berkembang menjadi lebih sulit dikelola, sangat penting bagi perusahaan untuk terus mendapatkan pemahaman tentang risiko bisnis yang paling mendesak, dan meningkatkan upaya manajemen risiko perusahaan untuk pencapaian hasil yang lebih baik", ujar Douglas.
Sementara itu , SVP Business Development Leader Marsh McLennan Indonesia Nova Tambunan menambahkan, dengan masih rendahnya tingkat kesadaran akan peran broker asuransi di Indonesia dan berbagai faktor risiko yang terus berkembang, Marsh bertujuan mengedukasi pasar Indonesia dan meningkatkan kesadaran pentingnya peran broker asuransi dalam mengelola risiko di kalangan pebisnis.
"Harapannya, pebisnis dapat lebih tangguh untuk mengelola risiko, baik dari sisi bisnis maupun tenaga kerja, dan mampu melindungi bisnisnya", tutup Nova.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2024