Palu (ANTARA News) - Sehari menjelang pelaksanaan eksekusi mati terhadap tiga terpidana kasus kerusuhan Poso, Fabianus Tibo, Dominggus da Silva, dan Marinus Riwu, suasana Kota Palu dan Kabupaten Poso di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) masih kondusif. Pantauan ANTARA hingga Rabu malam menyebutkan sepanjang hari ini aktivitas pemerintahan, kegiatan belajar-mengajar, serta roda perekonomian di Kota Palu berjalan lancar. Bahkan pusat-pusat perbelanjaan, seperti pasar induk tradisional (PIT) Masomba dan PIT Manonda, kompleks Pertokoan Hasanuddin, Pertokoan Gajahmada, Palu Plaza, dan Mall Tatura, sejak pagi hingga malam hari dipadati pengunjung. "Tak ada yang perlu dikhawatirkan dengan pelaksanaan eksekusi Tibo dkk, sebab rasa kebersamaan masyarakat Kota Palu sangat kuat," kata Ny. Rizka, warga Kelurahan Talise di Kecamatan Palu Timur saat ditemui di Mall Tatura. Namun demikian, sejumlah instalasi milik pemerintah penting seperti PLN, PT Telkom, rumah ibadah, dan LP Petobo Palu--tempat Fabianus Tibo, Dominggus, dan Marinus menjalani penahanan--mendapat penjagaan ketat aparat gabungan. Di LP Petobo Palu sendiri sejak hari Selasa sudah mendapatkan penjagaan dua peleton aparat kepolisian bersenjata lengkap. Sementara dari kota Poso dilaporkan, situasi kamtibmas di seluruh kabupaten bekas konflik itu hingga Rabu malam masih aman dan dalam kendali aparat keamanan. Kecuali yang terlihat adanya razia di pintu masuk-keluar wilayah kabupaten dan kota Poso, sebab semua lalulintas kendaraan dan penumpangnya menjalani pemeriksaan oleh petugas Polri dan TNI. Sejumlah kantor pemerintah pun seperti Kantor Bupati, DPRD, Telkom, Depot Pertamian, dan PLN, serta rumah-rumah ibadah, juga mendapatkan pengamanan ekstra dari petugas bersenjata lengkap. Tapi, sumber terpercaya mengatakan banyak warga muslim yang menetap di kota kecamatan dan desa di Kabupaten Poso yang penghuninya mayoritas kristiani kurun sepekan terakhir telah mengungsi di kota Poso yang dijaga ribuan personil keamanan. Sebelumnya, Kapolda Sulteng Kombes Pol Drs Badrodin Haiti mengatakan dalam menjaga ketertiban masyarakat menjelang dan setelah pelaksanaan eksekusi mati terhadap Tibo dkk, pihaknya telah menerjunkan lebih 4.000 pasukan untuk mengamankan wilayah Poso dan Palu. Pasukan yang disiagakan itu berasal dari berbagai kesatuan Polri, TNI, Polisi Pamongpraja, Satgas Perhubungan, dan Satgas Kebakaran.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006