Sudah delapan tahun Hanura berdiri dan survei telah membuktikan bahwa Hanura sebagai partai paling bersih dari korupsi
Gorontalo (ANTARA News) - Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Wiranto menegaskan partainya tidak memberikan tempat bagi calon legislatif yang tidak punya hati nurani.

"Kalau ada caleg dari Partai Hanura yang tidak punya hati nurani dan hanya mementingkan diri sendiri, lebih baik pulang saja," kata Wiranto saat berkampanye di Lapangan Telaga, Kota Gorontalo, Rabu, yang dihadiri ribuan simpatisan.

Gorontalo merupakan titik ke-36 dari rangkaian kampanye terbuka yang digelar Hanura.

Seperti pada kampanye sebelumnya, Wiranto kembali menegaskan partainya tidak akan berkompromi dengan anggota legislatif atau calon anggota legislatif yang terbukti korupsi dan mengkhianati amanat rakyat.

Sebagai calon presiden, Wiranto juga menyatakan bahwa pemimpin yang baik adalah mereka yang memberikan contoh dan teladan, tidak sekedar ucapan dan wacana.

Pensiunan Jenderal TNI itu kemudian menceritakan pengalamannya saat menyamar sebagai tukang becak karena ingin tahu lebih dekat dengan kondisi masyarakat bawah.

Wiranto bercerita, saat menyamar, ia bertemu tukang becak bernama Widodo yang sudah 30 tahun punya keinginan memiliki becak sendiri.

"Ia tidak percaya ketika saya katakan bahwa saya akan berikan becak saya. Ia baru percaya setelah saya membuka kedok penyamaran," katanya.

Usai memimpin simulasi pencoblosan, Wiranto dan rombongan kecil yang hanya berada selama lima jam di Gorontalo, langsung bertolak ke Yogyakarta.

Sehari sebelumnya saat berkampanye di Bandung, Wiranto mengatakan antusiasme masyarakat terhadap partainya semakin meningkat selama pelaksanaan kampanye terbuka Pemilihan Umum (Pemilu) 2014.

Meningkatnya animo masyarakat tersebut, kata Wiranto, menunjukkan bahwa saat ini sudah muncul suatu keyakinan dan kepercayaan publik bahwa Partai Hanura partai yang bersih dan memenuhi harapan mereka.

"Dan ini menunjukkan bahwa rakyat sudah muak dengan korupsi. Salah satu alternatif ialah ketika pemimpin kita bekali dengan hati nurani. Itu bisa mencegah dia berbuat KKN," katanya.

Ia menilai banyak pemangku jabatan yang khilaf sehingga melakukan KKN tapi terdapat obat khusus agar terhindar dari hal-hal negatif tersebut.

"Perbuatan KKN adalah penyakit akhlak dan moral. Obatnya hanya satu, yakni Hati Nurani," ujarnya.


Pewarta: Atman Ahdiat
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014