Jayapura (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kota Jayapura, Papua menyebut benda arkeolog setempat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing mengunjungi daerah tersebut.

"Benda arkeolog dan budaya di Papua mempunyai nilai sejarah sehingga memiliki daya tarik tersendiri untuk pengunjung yang datang dan mengunjungi museum sekaligus mempelajari budaya orang Papua," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Kota Jayapura Erid Rumansara di Jayapura, Senin.

Menurut Rumansara, hal tersebut rencana pemindahan benda arkeolog oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada Desember 2024 ke Cibinong, Jawa Barat diharapkan dapat dikaji kembali.

"Kami harapkan supaya BRIN bisa bekerjasama dengan pemerintah daerah baik Pemerintah Provinsi Papua maupun Pemkot Jayapura untuk merawat benda tersebut," ujarnya.

Dia menjelaskan benda tersebut memiliki nilai sejarah serta asal usul Papua sehingga diharapkan rencana pemindahan dapat dipertimbangkan kembali dan kalau bisa dapat ditempatkan pada museum yang ada Kota Jayapura.

Baca juga: Lembaga adat: Benda arkeologi jati diri orang Papua harus dijaga

"Kami harapkan kalau bisa benda-benda budaya ini bisa disimpan di museum seperti di Waena, Distrik Heram," katanya lagi.

Peneliti Ahli Muda Pusat Riset Arkeolog Prasejarah dan Sejarah BRIN Jayapura Erlin Djami mengatakan pihaknya memang berencana untuk memindahkan benda arkeolog yang berada di Balai Arkeolog Papua karena perubahan fungsi seiring pergantian namanya menjadi Kantor Administrasi Badan Riset dan Inovasi Nasional.

"Karena sudah ada perubahan fungsi kantor maka sudah menjadi tempat kerja bukan lagi tempat penyimpanan sementara itu tempat penyimpanan sudah disiapkan di Cibinong," katanya.

Baca juga: Guru Besar UI: Temuan di TNUK peninggalan Hindu Saiwa abad 7 masehi

Pewarta: Ardiles Leloltery
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024