Nota kesepahaman ini bertujuan untuk memanfaatkan keahlian dan pengalaman ICDX dalam membangun dan mempromosikan lingkungan perdagangan derivatif yang kuat
Jakarta (ANTARA) - Indonesia Commodity & Derivatif Exchange (ICDX) atau Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) bekerja sama dengan Bursa Komoditas Uzbekistan atau Uzbek Commodity Exchange untuk mengembangkan pasar derivatif di Uzbekistan.
Kolaborasi tersebut ditandai penandatanganan nota kesepahaman antara kedua belah pihak.
“Nota kesepahaman ini bertujuan untuk memanfaatkan keahlian dan pengalaman ICDX dalam membangun dan mempromosikan lingkungan perdagangan derivatif yang kuat,” ujar Direktur Utama ICDX Fajar Wibhiyadi dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin.
Adanya nota kesepahaman ini disebut menjadi hal positif karena menunjukkan upaya positif ICDX mengembangkan pasar, sehingga kedua belah pihaknya dapat lebih lanjut saling mengembangkan produk-produk sesuai kebutuhan pasar.
“Harapan kami, dengan adanya kerja sama ini, ke depan akan menjadi stimulus bagi ICDX untuk terus berkembang, baik itu dari sisi produk, volume transaksi, maupun layanan kepada pemangku kepentingan”, ungkapnya.
Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan secara resmi pada Jumat (15/8) di Jakarta, oleh Chairman of the Board Uzbek Commodity Exchange Ziyoviddin Badriddinov, serta Direktur Utama ICDX Fajar Wibhiyadi dan Direktur ICDX Nursalam.
Beberapa poin penting yang ditandatangani meliputi pengembangan pasar derivatif, pertukaran informasi, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia, kerja sama teknis dan layanan konsultasi, pengembangan pasar, serta kepatuhan terhadap peraturan.
Sebagai catatan, ICDX mencatatkan transaksi sebanyak 5.724.852,55 Lot sepanjang semester I-2024 dengan komposisi 4.917.608,55 Lot merupakan transaksi sistem perdagangan alternatif, dan 807.244 Lot adalah transaksi multilateral.
Secara notional value (jumlah total aset dasar sekuritas pada harga spotnya), sepanjang semester I tahun 2024 tercatat sebesar Rp10.794 triliun dengan komposisi Rp10.718 triliun di transaksi sistem perdagangan Alternatif, dan Rp76 triliun di transaksi multilateral.
Baca juga: ICDX sebut perlunya digitalisasi ekosistem dalam industri PBK
Baca juga: IBC nilai potensi pasar karbon di Indonesia sangat besar
Baca juga: ICDX: Digitalisasi permudah proses perdagangan berjangka komoditi
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024