Di tengah tekanan budaya konsumerisme yang kuat saat ini, kebiasaan menabung semakin krusial bagi generasi muda.
Jakarta (ANTARA) - Presiden Direktur PT Krom Bank Indonesia Tbk Anton Hermawan memandang bahwa inovasi layanan keuangan oleh perbankan digital sebenarnya dapat turut andil dalam membangun kebiasaan atau kultur menabung pada kalangan generasi muda.

Menurut dia, inovasi digital yang dibawa oleh bank digital juga seharusnya tidak hanya semakin mempermudah proses menabung bagi generasi muda, melainkan juga membuat menabung jadi lebih menyenangkan dan relevan bagi gaya hidup mereka.

“Di tengah tekanan budaya konsumerisme yang kuat saat ini, kebiasaan menabung semakin krusial bagi generasi muda. Oleh karena itu, membangun kebiasaan menabung bagi generasi muda pun tidak hanya dengan edukasi, namun juga inovasi layanan keuangan yang menyenangkan dan mampu menjadi bagian dari gaya hidup mereka,” kata Anton dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Krom Bank menilai bahwa aplikasi mobile yang ramah terhadap pengguna (user friendly) dan terintegrasi menjadi salah satu peran kunci inovasi perbankan digital yang diharapkan bisa turut membangun kultur menabung di kalangan anak muda.

Peran kunci lainnya, yaitu nilai keuntungan yang optimal. Krom Bank menilai, bank digital dengan penawaran bunga yang cenderung lebih tinggi dibanding bank konvensional serta tanpa biaya admin dapat menjadi daya tarik bagi konsumen generasi muda untuk bisa menabung secara konsisten.

Selain itu, pengaturan rencana keuangan dalam genggaman juga diharapkan dapat membangun kebiasaan menabung pada kelompok anak muda, seperti melalui ketersediaan fitur-fitur yang membantu perencanaan dan pengelolaan keuangan nasabah dengan lebih efisien.

“Kami percaya bahwa kolaborasi edukasi dan inovasi tersebut mampu menumbuhkan kebiasaan menabung yang berkelanjutan di generasi muda Indonesia untuk mencapai tujuan finansial mereka,” kata Anton pula.
Baca juga: Kredivo Group luncurkan bank digital penuhi kebutuhan generasi muda

Melalui Hari Indonesia Menabung yang diperingati setiap 20 Agustus, pemerintah sebenarnya telah memberi perhatian mengenai pentingnya budaya menabung bagi masyarakat.

Selain itu, kehadiran berbagai inovasi layanan perbankan, seperti bank digital, juga diharapkan dapat turut mendorong budaya menabung pada generasi muda.

Namun, studi dari Populix pada 2024 justru mengungkapkan bahwa lebih dari 50 persen generasi Z dan Y menggunakan bank digital hanya untuk transaksi. Sementara itu, hanya 36 persen di antara mereka yang menggunakannya untuk menabung.

Menanggapi fenomena ini, Krom Bank menyampaikan pihaknya sejak awal telah merancang produk dan layanan perbankan digitalnya, agar tidak hanya mampu menjadi solusi yang relevan dengan gaya hidup dan kebutuhan generasi muda, namun juga membantu dalam menabung dan investasi menjadi lebih seamless.

Krom Bank telah memiliki fitur yang memungkinkan nasabah untuk memiliki 20 tabungan untuk berbagai kebutuhan dalam satu rekening. Fitur ini memudahkan nasabah, yang mayoritas generasi muda, untuk mengalokasikan dana sesuai tujuan keuangannya.

Selain itu, deposito dapat menjadi pilihan bagi generasi muda untuk mendapatkan keuntungan yang lebih optimal. Untuk membantu nasabah menumbuhkan uang, nasabah Krom Bank juga memungkinkan untuk memiliki 20 deposito.

Anton mengatakan, fleksibilitas berbagai jenis tabungan dan deposito dalam satu rekening akan membantu nasabah mengatur dan memantau tujuan spesifik finansial mereka dengan lebih terstruktur sekaligus memaksimalkan keuntungan.

“Berbagai inovasi dan fleksibilitas ini dihadirkan Krom Bank untuk membangun kebiasaan menabung bagi anak muda, sejalan dengan fokus Krom Bank untuk membantu generasi muda mencapai kemandirian finansial,” kata Anton.
Baca juga: Kredivo Group rilis fitur QRIS pada aplikasi Krom Bank
Baca juga: Krom Bank target meraih laba bersih Rp135 miliar tahun 2024


Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024