Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama anggota DPR RI menggelar kegiatan bisa fest atau promosi tari tradisional Provinsi Bengkulu di Kabupaten Rejang Lebong.

"Acara ini merupakan hasil kerja sama yang solid antara DPR RI dan Kemenparekraf khususnya Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan, Direktorat Event Daerah," kata anggota Komisi X DPR RI Dewi Coryati di sela-sela kegiatan yang dilaksanakan di salah satu hotel di Kabupaten Rejang Lebong, Senin.

Dia menjelaskan, kolaborasi ini adalah bukti nyata dari komitmen bersama untuk tidak hanya melestarikan, tetapi juga mengembangkan seni budaya tradisional menjadi lebih relevan dan dinamis, sesuai dengan perkembangan zaman.

Seni tari kreasi, kata dia, adalah jembatan yang menghubungkan antara tradisi dan modernitas. Melalui tari kreasi, kita dapat menunjukkan bahwa budaya tradisional memiliki kemampuan untuk terus hidup dan berkembang, memberikan warna dan kontribusi yang berarti bagi kebudayaan nasional.

"Ini adalah salah satu bentuk pelestarian budaya yang dinamis, di mana generasi muda dapat mengekspresikan identitasnya tanpa harus kehilangan akar budayanya," terang Dewi Coryati yang merupakan legislator asal Provinsi Bengkulu tersebut.

Baca juga: Tari kreasi Nusantara meriahkan pembukaan Fornas VI Sumatera Selatan

Saat menyaksikan penampilan sanggar-sanggar tari yang ada di wilayah itu dirinya menilai, tarian yang ditampilkan adalah ekspresi tari kreasi yang berasal dari akar budaya Bengkulu, di mana ini tidak hanya memelihara nilai-nilai tradisional, tetapi juga membawa inovasi yang mencerminkan semangat zaman dan kreativitas tanpa batas.

"Inilah wujud dari kecintaan para seniman kita terhadap warisan budaya, yang mereka kemas dengan sentuhan modern tanpa kehilangan esensi dari jati diri budaya kita," jelas dia.

Sementara itu Analis Kebijakan Ahli Madya Direktorat Event Daerah Kemenparekraf/Baparekraf RI Edi Setyana menyatakan kegiatan ini sangat positif sehingga dapat menjaga seni tari tradisional di Provinsi Bengkulu agar tidak punah.

"Selain untuk menjaga dari kepunahan juga mengembangkannya sehingga bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat. Ke depannya, para pemuda jangan sampai lebih mengenal budaya luar dari pada budaya daerah, lebih mengenal makanan dari luar dari pada makanan lokal," tegasnya.

Dia juga mengucapkan terima kasih atas inisiatif anggota DPR RI asal Provinsi Bengkulu yang telah melaksanakan kegiatan bersama Kemenparekraf di wilayah itu.

Pada kegiatan bisa fest tari tradisional Provinsi Bengkulu ini diisi dengan materi seni tari oleh Nyoman Suko Utomo, dan selanjutnya penampilan enam kelompok sanggar tari yang ada di Kabupaten Rejang Lebong yakni Sanggar Semulen Perjako, Sanggar Bumei Keme, Sanggar Gadis, SSanggar Genre Rejang Lebong, UKM Seni IAIN Curup dan Sanggar Lutisya.

Baca juga: Anton Prabowo ajak pelestarian tari sambil mencipta kreasi baru
Baca juga: 18 kabupaten ikut Festival Seni Kreasi Papua

Pewarta: Nur Muhamad
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024