Anjuran pertimbangan lain

Selain empat tips di atas, ada juga cara yang mungkin dapat Anda lakukan adalah bertanya pada diri sendiri sebagai bahan pertimbangan.

Berdasarkan sebuah artikel di laman Stanford University School of Medicine, sebelum memilih spesialisasi, kita harus mempertimbangkan beberapa pertanyaan berikut:
  1. Apa area saintifik/klinis yang paling menarik untuk Anda? Jika Anda menyukai anatomi, pertimbangkan bedah atau radiologi, jika tertarik neuroscience, pertimbangkan saraf, bedah saraf dsb, jika suka farmakologi, pertimbangkan anestesi.
  2. Mana yang lebih menarik: surgical yang berorientasi hasil, medical yang lebih ke patient relationship (mis. Interna, Neuro, Psikiatri), atau mixed (Obgyn, THT, Ophtalmology)?
  3. Aktivitas seperti apa yang Anda inginkan? Apakah riset, mengajar, atau malah seputar kebijakan?
  4. Apakah Anda menyukai interaksi dengan pasien? Jika tidak, coba pilih radiologi, patologi, dan semacamnya.
  5. Jika Anda menyukai interaksi, pertanyaan selanjutnya adalah dengan pasien seperti apa yang Anda ingin berinteraksi? Pasien anak-anak berarti pediatri, pasien orang tua berarti interna, pasien dengan life-threatening disease misalnya bedah, onkologi, jantung, dsb.
  6. Seberapa penting work life balance bagi Anda? jika menurut Anda penting, pilihlah spesialisasi dengan less emergency case.
  7. ​​​​​​Seberapa penting pendapatan? Tidak bisa dipungkiri, spesialisasi dengan tindakan bedah biasanya memiliki pendapatan yang tinggi. Namun, perlu diingat spesialisasi tersebut biasanya juga berisiko tinggi.

Memilih spesialisasi untuk PPDS memerlukan proses introspeksi, penelitian, serta evaluasi yang matang. Keputusan ini tidak hanya berdampak pada kehidupan profesional Anda tetapi juga pada keseimbangan hidup secara keseluruhan.

Dengan mempertimbangkan minat, bakat, gaya hidup, serta prospek karier, Anda dapat menemukan spesialisasi yang tepat dan membangun karier yang sukses serta memuaskan di dunia medis.

Baca juga: Apakah peserta PPDS digaji?

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2024