Jakarta (ANTARA) -
Bullying (perundungan atau perisakan) kembali menjadi bahan perbincangan karena sejumlah kasus yang mencuat di media massa dalam waktu yang bersamaan.

Bullying tidak hanya terjadi pada anak-anak, tapi, juga orang dewasa. Aksi tersebut harus diwaspadai karena merugikan secara fisik dan mental, bahkan mengancam nyawa.

Oleh sebab itu, sangat penting untuk mengenali apa itu bullying, penyebab, dan tanda-tandanya.
 
Apa itu bullying?
Bullying merupakan perilaku agresif yang disengaja dan diulang-ulang, baik dilakukan oleh individu atau kelompok untuk menyakiti, menakuti, memaksa, atau menguasai orang lain.

Bullying dapat terjadi di berbagai lingkungan seperti sekolah, tempat kerja, atau dunia maya. Tindakan bullying tidak hanya terjadi pada kalangan anak-anak saja, namun, kerap terjadi pada orang dewasa juga.​​​​

Bullying tidak melulu soal kekerasan fisik, tapi, juga dapat berupa perilaku verbal, sosial dan cyberbullying atau perundungan di dunia maya. 
 
Penyebab terjadi bullying
Berbagai faktor bisa menjadi penyebab terjadinya bullying, baik dari sisi pelaku maupun korban.
 
1. Pengaruh lingkungan
 
Lingkungan menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Ketika seorang anak tumbuh dalam lingkungan yang penuh kekerasan, bisa saja dia tumbuh menjadi seorang pelaku bullying.

Sebaliknya, orang yang menjadi korban bullying bisa saja tumbuh dalam lingkungan yang abai sehingga dia merasa tidak dipedulikan oleh orang terdekatnya.
 
2. Permasalahan psikologis

Pelaku bullying sering kali mengalami permasalahan psikologis seperti tidak bisa menghargai orang lain, ingin berkuasa, merasa cemburu atau memiliki dendam karena dia pernah menjadi korban bullying. 
 
Korban bullying bisa saja seseorang yang tidak memiliki rasa percaya diri, takut membela diri atau tidak bisa berkomunikasi dengan baik.
 
3. Kurang pengawasan
 
Kurangnya pengawasan dari orang dewasa, baik di rumah maupun di sekolah, dapat menjadi faktor penyebab bullying. Tanpa pengawasan, anak-anak bahkan sampai dewasa mungkin merasa bebas untuk melakukan tindakan yang tidak pantas tanpa rasa takut atau ingin mencari perhatian.
 
4. Perbedaan kelas
Tak hanya masalah psikologis, bullying bisa terjadi disebabkan perbedaan kelas, seperti tingkatan senior dan junior, tingkatan pendidikan, agama, gaya hidup, atau perbedaan ekonomi.
 
Tanda-tanda bullying
​​​​​​​
Tanda-tanda bullying perlu diketahui agar kita dapat menyelamatkan korban atau menghentikan tindakan tersebut. Oleh karena itu, semua kalangan terutama orang dewasa mesti mengawasi dan menaruh perhatian terhadap lingkungan sekitar.
  • Tidak semua orang memiliki keberanian untuk berbicara tentang perundungan yang dialaminya. Korban yang dirundung biasanya menunjukkan perilaku gelisah, gugup, dan rasa takut berlebihan.
  • Terlihat gejala kekerasan fisik, seperti cakaran, memar, luka, atau bekas luka berlebihan.
  • Memiliki rasa takut untuk menghadiri kegiatan sekolah atau kegiatan sosial lainnya.
  • Menjauhi situasi sosial yang terus-menerus atau tidak memiliki teman.
  • Ada barang atau uang yang hilang atau rusak tidak wajar secara terus-menerus.
  • Selalu ingin dekat dengan orang dewasa atau orang lain yang bisa melindunginya.
  • Berprilaku pendiam atau menyembunyikan sesuatu.
  • Memiliki sifat agresif atau mudah marah secara tiba-tiba dan tidak biasa.

Pewarta: Putri Atika Chairulia
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2024