Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu menargetkan film Indonesia dapat berjaya di ASEAN.
Dalam sambutannya di Malam Puncak Hari Perfilman Nasional, Menparekraf menyatakan berdasarkan hasil pertemuan dengan insan film Indonesia bulan Januari lalu, film Indonesia diharapkan dapat menjadi yang terbaik di kawasan ASEAN dalam kurun waktu lima tahun.
"Target dalam lima tahun kita harus paling bagus, paling hebat di ASEAN," kata Menparekraf di Ballroom Djakarta Theater, malam ini.
Untuk mencapai target itu, perlu pendidikan dalam bidang film serta peningkatan kualitas film. Selain itu, ia menyatakan perlu juga mendukung semua genre film baik yang komersial maupun yang tidak komersial.
"Bagaimana kita bersama memajukan film Indonesia sehingga lima tahun lagi kita akan jadi the best di ASEAN dan we will be proud," tambahnya.
Menurutnya, pemerintah memiliki tugas untuk memajukan film dan seni budaya. Pemerintah juga perlu menjamin bahwa film merupakan salah satu cara untuk mempertahankan budaya sekaligus diplomasi budaya.
Film Indonesia memasuki usia yang ke-64 pada 30 Maret lalu. Tanggal itu diabadika dari hari pertama sutradara Usmar Ismail melakukan pengambilan gambar untuk film "Darah dan Doa".
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti mengatakan angka 64 menunjukkan perkembangan film Indonesia telah mencapai angka yang matang.
"Bagai usia manusia, 64 itu banyak liku, asam garam, dan tentu perjuangan yang dilakukan para insan perfilman," kata Wamendikbud. (*)
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014