Jakarta (ANTARA) - Guru besar bidang Gizi Masyarakat dan sumberdaya Keluarga Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan mengatakan bahwa orang tua, utamanya seorang ibu, menjadi panutan utama anak yang mempengaruhi konsumsi gula mereka.

“Ibu menjadi panutan utama anak sehingga seorang ibu dianjurkan melek (pengetahuan) gizi,” kata dia saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Senin.

Kebiasaan ibu dalam mengonsumsi gula dapat sangat memengaruhi pola makan anak, terutama dalam hal preferensi terhadap baik makanan maupun minuman manis.

Anak cenderung meniru apa yang mereka lihat dari orang tua, termasuk kebiasaan makan. Jika seorang ibu sering mengonsumsi makanan atau minuman manis, anak mungkin akan menganggapnya sebagai hal yang normal dan mengembangkan kebiasaan serupa.

Baca juga: Cara mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis pada anak

Baca juga: Pentingnya deteksi awal gejala diabetes pada anak


"Ini bisa berdampak pada kesehatan anak dalam jangka panjang, seperti peningkatan risiko obesitas dan penyakit terkait gula lainnya," katanya.

Oleh karena itu, kebiasaan makan sehat dan pengetahuan mengenai gizi yang baik dari orang tua sangat penting untuk membentuk pola makan yang baik bagi anak.

“Edukasi gizi di tingkat rumah tangga perlu, apalagi informasi sekarang ini tersedia di web dengan mudah (untuk dicari),” ujar Ali.

Adapun asupan gula yang normal atau proporsional untuk anak usia sekolah, menurut Ali, adalah sebanyak 25 gram per hari.

"Untuk asupan gula proporsional anak usia sekolah itu sekitar 25 gram per hari. Ini bisa dilihat berapa gram belanja gula per bulan di rumah tangga, dibagi jumlah anggota rumah tangga. Kalau makanan kemasan bisa dilihat di label gizi," Ali menambahkan.

Diketahui, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengungkap data kasus diabetes tipe 1 pada anak usia 12 sampai 18 tahun mengalami kenaikan hingga 70 persen. Data ini diperoleh IDAI dalam rentang waktu antara 2010 hingga 2023.

Diabetes melitus merupakan suatu penyakit akibat gangguan metabolisme karbohidrat yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah dalam waktu yang kronis.

Baca juga: Ini dampak buruk konsumsi gula berlebihan pada bayi

Baca juga: Dokter ungkap hal salah kaprah soal diabetes yang diwariskan pada anak

Baca juga: Dokter: Anak masih mengompol usai "toilet training" berisiko diabetes

 

Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024