Seluruh upaya ini dilakukan demi memaksimalkan perlindungan bagi investor agar dapat berinvestasi dengan nyaman,
Jakarta (ANTARA) - Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Tirta Karma Senjaya optimistis bahwa Indonesia memiliki prospek besar menjadi salah satu pusat kripto dunia.


Dia mengutip data 2023 Global Crypto Caption Index yang menyebutkan bahwa investor aset kripto di Indonesia berada di peringkat ketujuh sebagai negara dengan jumlah investor terbesar.

“Oleh karena itu, Bappebti optimistis industri kripto di Indonesia dapat terus tumbuh semakin pesat, baik dari jumlah investor dan nilai transaksi,” kata Tirta melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin.

Lebih lanjut, Tirta juga menekankan pentingnya berinvestasi kripto di exchange yang terdaftar.

Faktor keamanan, jelas dia, merupakan elemen penting yang perlu masyarakat utamakan.

Tirta mengingatkan, perlindungan bagi investor tidak dapat optimal apabila transaksi dilakukan di exchange global yang tidak berizin.

“Demi mendukung masyarakat berinvestasi di platform legal, Bappebti juga terus meninjau berbagai regulasi kripto agar meminimalisir adanya capital outflow, sehingga ekosistem kripto di Indonesia berjalan dengan lebih baik dan win-win,” kata dia.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) dan Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI) Robby juga menekankan pentingnya memilih platform investasi kripto yang legal dan berizin.

Dengan berinvestasi pada platform yang legal, Robby mengatakan bahwa masyarakat juga dapat terlindungi dari potensi risiko keamanan.

Platform global yang tidak berizin tentunya memiliki risiko keamanan yang dapat menimpa investor.

Robby, yang juga merupakan Chief Compliance Officer (CCO) Reku, mengatakan bahwa operasional exchange lokal yang terdaftar dan diawasi Bappebti, seperti Reku, beroperasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Termasuk di antaranya menerapkan ketentuan anti pencucian uang melalui skema know your customer (KYC) hingga keanggotaan Bursa Kripto.

“Seluruh upaya ini dilakukan demi memaksimalkan perlindungan bagi investor agar dapat berinvestasi dengan nyaman,” kata dia.

Reku sendiri mencatat adanya peningkatan pengguna yang berasal dari luar Pulau Jawa sebesar lebih dari 60 persen pada kuartal kedua 2024, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Peningkatan tersebut, catat Robby, menggambarkan bahwa penerimaan dan adopsi aset kripto mulai terdistribusi di luar pulau Jawa.

Menariknya, imbuh dia, Kalimantan dan Sulawesi termasuk di antara sejumlah pulau dengan pertumbuhan signifikan.

Lebih dari itu, pertumbuhan ini juga menggambarkan besarnya potensi industri kripto di Indonesia.

“Reku optimistis pertumbuhan adopsi kripto di Indonesia akan semakin besar dan tersebar di seluruh wilayah, bukan hanya di Pulau Jawa saja,” kata Robby.

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2024