Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian mencatat total impor kelompok industri mesin dan peralatan listrik merupakan yang terbesar pada dua tahun terakhir.
Berdasarkan data yang dikeluarkan Kementerian Perindustrian di Jakarta, Selasa, pada periode Januari-September 2013 impor kelompok industri mesin dan peralatan listrik mencapai 20,98 miliar dolar AS.
Nilai itu memang menurun dibandingkan sepanjang tahun 2012 yang mencapai 30,88 miliar dolar AS. Namun industri mesin dan peralatan listrik masih menyumbang angka tertinggi dari total impor sembilan kelompok industri Januari-September 2013 yang bernilai 90,97 miliar dolar AS.
Kemenperin sejauh ini telah mengklasifikasikan sembilan kelompok industri yang nilai impornya tertinggi pada Januari-September 2013.
Sembilan kelompok industri itu antara lain industri mesin dan peralatan listrik, logam, otomotif, elektronika, kimia dasar, makanan-minuman dan pakan ternak, tekstil, barang kimia lain termasuk karet-plastik, serta pulp dan kertas.
Khusus untuk kelompok industri mesin dan peralatan listrik, Kementerian Perindustrian menyampaikan bahwa tingginya impor kelompok ini disebabkan adanya keterbatasan teknologi, khususnya yang memerlukan presisi tinggi sehingga masih mengandalkan principal luar, serta keterbatasan bahan baku.
Untuk menjawab permasalahan itu Kementerian Perindustrian telah merencanakan peningkatan kapasitas dan kualitas produk industri permesinan melalui dukungan penyediaan bahan baku berupa bahan logam termasuk paduan logam spesifik dan bahan komposit, plastik dan karet.
Selain itu Kementerian Perindustrian juga akan mendukung Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) khususnya pengadaan barang dan jasa pemerintah.(*)
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014