Yerusalem (ANTARA) - Koridor Philadelphi masih menjadi perdebatan dalam negosiasi gencatan senjata dan pertukaran tahanan antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina Hamas, media Israel melaporkan pada Minggu (18/8).

Koridor tersebut adalah zona penyangga demiliterisasi sepanjang 14 kilometer di perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir.

Israel ingin mengendalikan koridor itu, sedangkan Hamas menuntut penarikan penuh tentara Israel dari zona tersebut. "Israel tidak akan meninggalkan Gaza sampai semua sandera dibebaskan," kata Menteri Energi Eli Cohen seperti dikutip media tersebut.

Negoisasi yang digelar di Doha, Qatar, tersebut berakhir pada Jumat.Presiden AS Joe Biden mengatakan pada Mei bahwa Israel menyampaikan rencana kesepakatan tiga tahap: gencatan senjata, pertukaran tahanan, dan rekonstruksi Gaza.

Selama berbulan-bulan, AS, Qatar, dan Mesir telah memediasi kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk memastikan pertukaran tahanan dan gencatan senjata, serta memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk ke wilayah kantong Palestina itu.

Namun, upaya mediasi itu mandek karena pemimpin Israel Benjamin Netanyahu menolak memenuhi tuntutan Hamas untuk menghentikan perang.

Israel mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera dengan terus melancarkan serangan brutal di Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Serangan-serangan itu telah menewaskan hampir 40.100 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai lebih dari 92.600 lainnya, menurut otoritas kesehatan Gaza.

Sebagian besar Gaza juga hancur lebur dan blokade Israel terhadap wilayah itu telah melumpuhkan pasokan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel dituduh telah melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang kemudian memerintahkan Israel agar segera menghentikan agresi militernya di Kota Rafah.

Kota di Gaza selatan itu menampung lebih dari 1 juta warga Palestina yang berlindung dari perang sebelum diinvasi Israel pada 6 Mei.

Sumber: Anadolu-OANA

Baca juga: Hamas: Perundingan Gaza tak seindah yang digambarkan AS
Baca juga: Kesepakatan Gaza mungkin tidak hasilkan gencatan senjata


Penerjemah: Primayanti
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2024