Saya sudah mau `bunuh diri` karena itu. tapi tetap sampai saat ini."

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kesehatan (Menkes) Nafsiah Mboi berharap klaim Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) 2013 segera dibayarkan oleh Kementerian Keuangan kepada rumah sakit untuk memperlancar operasionalnya.

Pembayaran itu, terutama dalam pelaksanaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang ditetapkan sejak 1 Januari 2014, ujarnya usai membuka Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) 2014 Regional Barat di Jakarta, Selasa.

Ia mengungkap, tunggakan Jamkesmas senilai Rp2,8 triliun belum dibayar Kementerian Keuangan hingga April 2014, padahal pihak rumah sakit menunggu pencairan dana tersebut sebagai biaya operasional lanjutan.

"Saya sudah mau bunuh diri karena itu. tapi tetap sampai saat ini. Dari Rp2,8 triliun, yang sudah diaudit Rp1,3 triliun. Menkeu yang akan cairkan dananya untuk kita bagikan ke rumah sakit," katanya.

Nafsiah mengemukakan, menganggarkan dana senilai Rp1,8 triliun pada tahun anggaran 2014 hal itu, namun tidak disetujui oleh Kementerian Keuangan sehingga tunggakan Jamkesmas yang mencapai Rp2,8 triliun itu harus menunggu lagi.

"Kami ada bukti. Kami menganggarkan Rp1,8 triliun untuk 2014 karena kami tahu ada yang belum selesai diverifikasi pada 31 Desember 2013. Tapi, saat itu ditolak," ujarnya.

Meski demikian, ia mengemukakan, Kementerian Keuangan menjanjikan pembayaran segera setelah dilakukan audit terhadap klaim-klaim yang ada.

Untuk menghindari kesulitan operasional karena klaim Jamkesmas yang belum dicairkan itu, Menkes berharap, rumah sakit yang juga melayani BPJS Kesehatan untuk dapat mempercepat klaim ke BPJS Kesehatan.

"Sebagai jalan antara, kita meminta rumah sakit yang juga kerja sama dengan BPJS Kesehatan untuk mempercepat klaim ke BPJS," demikian Nafsiah Mboi. (*)

Pewarta: Arie Novarina
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014