Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) akan membagikan dividen sebesar Rp2,716 triliun atau sekitar 30 persen dari laba bersih tahun buku 2013 senilai Rp9,054 triliun.
"Dalam RUPS Perseroan menyetujui dan menetapkan penggunaan laba bersih untuk tahun buku yang berakhir pada 2013 sebagai dividen sebesar Rp2,716 triliun," ujar Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo di Jakarta, Selasa.
Ia menambahkan bahwa dividen itu akan dibayarkan pada tanggal 19 Mei 2014 kepada para pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada tanggal 2 Mei 2014.
Selain itu, lanjut dia, laba bersih juga akan digunakan sebagai cadangan tujuan guna mendukung investasi sebesar 11,5 persen atau senilai Rp1,041 triliun
Ia mengemukakan bahwa perseroan merencanakan untuk melakukan penambahan jumlah mesin elektronik termasuk juga untuk akuisisi. Hingga akhir Kuartal IV 2013 BNI memiliki 11.157 ATM dan 1.687 outlet di berbagai provinsi dan kabuten di Indonesia.
"Tahun ini kita akan menambah ATM dan outlet. Kemungkinan kita juga akan mengakuisisi bank segmen mikro," kata Gatot M Suwondo.
Sementara itu, lanjut dia, sisa laba bersih sebesar 58,5 persen atau senilai Rp5,297 triliun ditetapkan sebagai laba ditahan.
Dalam RUPS juga dipaparkan bahwa perseroan tidak mengalokasikan laba bersih tahun 2013 untuk program kemitraan dan bina lingkungan.
Perseroan akan membentuk cadangan biaya tahun 2014 untuk program tanggung jawab sosial perusahaan yang besarnya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Perseroan.
RUPS juga menyetujui Kiagus Ahmad Badaruddin sebagai anggota Dewan Komisaris Perseroan.
Pengangkatan anggota Dewan Komisaris tersebut berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) dan memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014