Jakarta (ANTARA) - Ekonom Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan penguatan promosi tiga sektor yakni pariwisata, industri pengolahan, dan pertanian bisa mengakselerasi capaian realisasi investasi Indonesia, pada kepemimpinan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani.
 
Head of Research Group for Knowledge-Based Economy BRIN Bahtiar Rifai dihubungi di Jakarta, Senin mengatakan promosi tersebut bisa dilakukan dengan memberikan insentif perpajakan bagi tiga sektor itu, mengingat potensi pengembangannya masih cukup besar.
 
"Kita berharap bahwa dengan track record Menteri Investasi yang baru ini akan bisa membuka investasi yang baru, dan bisa membuka lapangan pekerjaan yang lebih besar di tengah gelombang pengangguran di Juni-Juli yang cukup tinggi, kemudian penurunan jumlah kelas menengah sekitar 8,5 juta," kata dia.
 
Untuk sektor pariwisata, insentif tersebut menurutnya bisa mendorong terbentuknya destinasi pariwisata baru yang bisa memberikan peluang peningkatan lapangan kerja cukup besar, karena sektor ini merupakan padat karya. Sementara insentif di manufaktur, Bahtiar mengatakan kebijakan promosi ini secara langsung mengakselerasi pembentukan fasilitas pemurnian mineral (Smelter) nikel, tembaga, bauksit, dan timah.
 
"Kementerian ESDM maupun Kementerian Investasi bisa mendesain roadmap-nya seperti apa, dan kemudian menawarkan ke publik melalui skema investasi, dan ada insentif apa saja, jika melakukan investasi di sektor ini," katanya.
 
Lebih lanjut, di sektor pertanian, menurut Bahtiar, Menteri Investasi Rosan perlu memberikan insentif khusus bagi pelaku usaha yang yang tidak menjual pangan mentah hasil panen, sehingga hal ini diharapkan mendorong diversifikasi produk yang sejalan dengan kebijakan hilirisasi.
 
"Selama ini kan yang selalu menjadi isu adalah pada saat panen raya. Panen raya itu petani menjualnya langsung dalam bentuk segar, ini bagaimana bisa kemudian industri-industri di sektor pertanian itu mampu meningkatkan nilai tambah pada kantong-kantong produksi pertanian. Sehingga bisa mengurangi risiko anjloknya harga pada saat panen raya," katanya.
 
Presiden RI Joko Widodo melantik mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Rosan Roeslani sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di Istana Negara, Jakarta, Senin.
 
Pelantikan itu berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 92P Tahun 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode 2019—2024.
 
Dengan dipandu Presiden Jokowi, Rosan bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Supratman Andi Agtas sebagai Menteri Hukum dan HAM, serta Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Angga Raka Prabowo. 

Baca juga: Ekonom sebut empat PR Rosan Roeslani sebagai Menteri Investasi baru

Baca juga: Jurus Indonesia tarik investasi sektor hilirisasi

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024