Jakarta (ANTARA) -
DPRI RI bersama Global Health Strategies (GHS) meluncurkan Kaukus Tuberkulosis (TBC) di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, guna memperkuat komitmen parlemen untuk memerangi tuberkulosis (TBC) di Indonesia.
 
"Kaukus Tuberkulosis DPR Rl juga akan mendukung inovasi penanganan tuberkulosis, termasuk pengembangan teknologi mutakhir untuk pencegahan, diagnosis, dan pengobatan. Penggantian tes berbasis dahak dengan tes molekuler cepat yang lebih efisien adalah salah satu langkah penting untuk meningkatkan akurasi dan kecepatan deteksi tuberkulosis," kata Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena dalam acara peluncuran Kaukus itu.
 
Diketahui, penyakit TBC masih menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia. Berdasarkan data WHO Global TB Report 2023, ada 10,6 juta orang di dunia yang jatuh sakit karena TBC. Selain itu, kasus meninggal dunia akibat TBC mencapai 1,3 juta orang. Berangkat dari peristiwa itu, Indonesia menjadi satu negara dari delapan negara yang menyumbang dua pertiga kasus TBC global, dengan beban kasus baru mencapai lebih dari satu juta.
 
Untuk mengatasi masalah itu, akselerasi pemberantasan TBC pun menjadi salah satu prioritas utama bagi presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029 untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat Indonesia.
 
Pemerintah lalu menargetkan penurunan kejadian TBC menjadi 65 orang per 100.000 penduduk pada tahun 2030. Melki, sapaan akrab Emanuel Melkiades Laka Lena, menyampaikan peluncuran Kaukus Tuberkulosis DPR RI ini menjadi bukti tekad dan semangat untuk melawan TBC secara lebih efektif. Kaukus itu, kata dia menambahkan, juga terbuka untuk seluruh fraksi dan komisi sehingga dukungan politik yang terbentuk menjadi berlanjut tanpa henti.
 
Selain mengumpulkan dukungan politik, Melki juga menyampaikan bahwa Kaukus TBC juga akan berusaha menghapus stigma negatif yang melekat dengan TBC. Stigma itu sering kali menjadi penghalang utama bagi orang dengan TBC untuk mendapatkan perawatan yang dibutuhkan.
 
Penghapusan stigma itu menjadi perhatian khusus dari anggota Komisi IX DPR RI Putih Sari. Dia menegaskan kelompok rentan terhadap TBC harus memperoleh dukungan positif agar segera pulih. Dengan adanya kaukus itu, Putih berharap Pemerintah Indonesia beserta Parlemen mendapatkan dukungan penuh dari dunia internasional untuk memerangi TBC.
 
"Sampai sekarang, Global TB Caucus telah meluncurkan 60 Kaukus TBC Nasional di seluruh dunia dan lebih dari 2.500 anggota parlemen dari 150 negara telah bergabung dalam jaringan kami", tuturnya, yang juga menjabat selaku Co-Chair of Asia Pacific TB Caucus.

Baca juga: Menkes sebut dalam 200 tahun terakhir TBC bunuh semiliar manusia
Baca juga: Kemenko PMK: Perlu skrining di tempat-tempat berisiko tinggi atasi TB
Baca juga: Kemendagri: 31,7 persen provinsi RI sudah membentuk TPD tuberkulosis

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024