Kuala Lumpur (ANTARA) - Malaysia meningkatkan pemantauan di seluruh pintu masuk internasional, dan pelancong yang datang dari negara yang melaporkan adanya cacar monyet (mpox) perlu memantau status kesehatan diri setiap hari selama 21 hari sejak kedatangannya di Malaysia..

Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) dalam pernyataan media diakses di Kuala Lumpur, Senin, mengatakan pihaknya senantiasa melakukan persiapan melalui penguatan kegiatan surveilans dan advokasi terkait mpox melalui peningkatan pemantauan di seluruh pelabuhan masuk internasional, di mana semua pelancong datang dan pergi.

"Semua pelancong yang datang dari negara yang melaporkan mpox perlu memantau status kesehatan diri mereka setiap hari termasuk gejala infeksi mpox selama jangka waktu 21 hari sejak tanggal kedatangan di Malaysia," tegas pernyataan KKM.

KKM juga meminta untuk memastikan penyedia layanan yang melibatkan kontak kulit dengan pelanggan seperti spa, pijat dan aktivitas berisiko lainnya untuk selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

Layanan itu juga wajib memastikan tidak ada karyawan atau pelanggan di tempat terkait yang mengalami gejala atau menunjukkan tanda-tanda mpox seperti ruam atau lecet pada kulit.

Jika ada karyawan atau pelanggan yang mengalami gejala tersebut, sebaiknya segera memeriksakan kesehatannya, menurut pernyataan itu.

Sebagai bentuk surveilans, KKM memastikan kesiapan laboratorium pengujian dan diagnostik Malaysia.

Pada saat ini terdapat 10 laboratorium yang melakukan tes PCR untuk keperluan verifikasi termasuk dua laboratorium swasta.

Saat ini mereka terus memantau situasi penyebaran mpox di dalam dan luar negeri, dan akan menginformasikan perkembangan terkini dari waktu ke waktu.

Baca juga: Lebih dari 17 ribu kasus mpox terdaftar di Uni Afrika tahun 2024
Baca juga: Denmark menunggu EU menyetujui vaksin mpox untuk remaja, 12-17 tahun


Pada pernyataan media Kamis (15/8) lalu, KKM menyebutkan jumlah keseluruhan mpox yang dikonfirmasi di Malaysia ada sembilan kasus, di mana kasus pertama dilaporkan pada 26 Juli 2023 dan yang terakhir pada November 2023.

Semua kasus memiliki sejarah menjalankan aktivitas berisiko dan kini telah sembuh dan tidak ada laporan kematian.

Berdasarkan pemantauan KKM, tidak ada kasus mpox baru yang dilaporkan sejak saat itu.

Mpox adalah sejenis infeksi yang disebabkan oleh virus mpox, yakni spesies di bawah genus Othopoxvirus.

Infeksi dapat terjadi antara manusia dengan manusia melalui sentuhan secara langsung dengan ruam atau lepuh pada kulit individu yang mempunyai gejala dan tanda jangkitan penyakit tersebut.

Infeksi juga dapat terjadi melalui paparan cairan pernafasan saat berhubungan intim.

Gejala mpox adalah demam serta ruam “maculopapular rash” atau ruam dan lepuh pada muka, telapak tangan, telapak kaki, kemaluan, konjuntif dan juga kornea.

Masa inkubasi yaitu saat terpapar penyakit hingga saat individu menunjukkan gejala terjangkit mpox adalah lima hari hingga 21 hari.

Seorang individu dapat menulari mpox kepada orang lain sehari sebelum gejala muncul dan sampai semua lepuh telah kering sepenuhnya.

Baca juga: Kemenkes: Ada 88 kasus cacar monyet hingga 17 Agustus di RI
Baca juga: Cegah Mpox, Kemenkes perketat skema pemeriksaan WNA di pintu masuk RI

 

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2024