INET berharap dapat menjangkau lebih banyak rumah tangga yang belum terhubung, serta meningkatkan kualitas layanan bagi yang sudah terkoneksi.
Jakarta (ANTARA) - PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) menjalin kerja sama dengan PT Solusi Sinergi Digital Tbk atau Surge (WIFI) dalam rangka memperluas jangkauan pemasaran jaringan internet di wilayah Jawa Barat (Jabar), yang ditargetkan dapat menjangkau 12 juta rumah warga.

Direktur Utama INET Muhammad Arif dalam keterangan resmi, di Jakarta, Senin, menyampaikan bahwa Jabar merupakan wilayah yang penting bagi perseroan, dengan potensi pasar yang besar dan populasi yang terus meningkat.

“Dengan memanfaatkan infrastruktur Surge, kami berupaya menyediakan konektivitas yang lebih baik dan mendukung penetrasi digital di daerah ini. Kami ingin memastikan bahwa setiap individu dan bisnis di Jawa Barat dapat merasakan manfaat dari jaringan internet berkualitas tinggi,” ujar Arif.

Ia melanjutkan, INET berencana untuk memperkenalkan solusi internet yang berkualitas dengan kecepatan tinggi kepada penyedia internet lain.

“INET berharap dapat menjangkau lebih banyak rumah tangga yang belum terhubung, serta meningkatkan kualitas layanan bagi yang sudah terkoneksi,” ujar Arif pula.

Sementara itu, WIFI memiliki infrastruktur back-bone fiber optic yang terpasang di Pulau Jawa sepanjang 7.000 kilometer (km) dan mencakup 140 juta penduduk di Pulau Jawa, dan memungkinkan INET untuk menjangkau berbagai kota dan desa di Jabar, termasuk daerah-daerah yang sebelumnya sulit dijangkau oleh layanan internet.

Dengan jaringan yang lebih luas, perseroan dapat meningkatkan kualitas layanan dan menawarkan berbagai paket internet yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

"Inisiatif ini bukan hanya tentang memperluas jaringan kami, tetapi juga tentang membangun masa depan digital yang lebih inklusif dan berkelanjutan," ujar Arif.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Jabar merupakan provinsi terpadat di Indonesia, dengan populasi sekitar 49,3 juta jiwa menurut, yang diperkirakan lebih dari 12 juta rumah tangga berada di wilayah ini.

Namun, hanya sekitar 60 persen dari rumah tangga tersebut yang sudah terkoneksi dengan layanan internet yang memadai, meninggalkan peluang besar bagi penyedia layanan internet untuk memperluas pasar mereka.

"Kami percaya bahwa dengan konektivitas yang lebih baik, kami dapat mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat,” ujar Arif.
Baca juga:  Sinergy Networks targetkan pendapatan tumbuh 60 persen di 2024
Baca juga: Kementerian ESDM-KLHK rumuskan INET-ZERO dengan rujukan PLTP Kamojang

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024