Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel mengatakan tak menutup kemungkinan sejumlah menteri yang dilantik Presiden hari ini bisa saja masuk dalam kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendatang.
"Ya, menurut saya efektif atau tidaknya kita lihat apa alasannya. Karena apa? Bisa saja mereka yang menjadi menteri sekarang ini akan menjadi menteri kabinet yang akan datang," kata Gobel di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin.
Hal itu disampaikannya ketika ditanyakan perihal efektivitas dari perombakan (reshuffle) kabinet yang dilakukan Presiden RI Joko Widodo di sisa waktu kurang dari 2 bulan lagi kepemimpinannya.
"Bisa saja demikian (kembali jadi menteri di kabinet pemerintahan selanjutnya). Maka, yang tahu ini cuma Presiden sama Yang Mahakuasa," ucapnya.
Menurut dia, Presiden tentu memiliki alasan di balik keputusan perombakan kabinet pada hari Senin.
"Makanya, saya katakan tadi adalah itu saya kira Presiden memiliki alasan-alasan kenapa adanya pergantian tersebut, ya 'kan. Itu saja yang saya lihat," ujarnya.
Gobel menilai keputusan perombakan kabinet merupakan hak prerogatif Presiden.
"Hak prerogatifnya Presiden 'kan. Ya, tentu Presiden punya alasan kenapa ada pergantian menteri pada saat sekarang," tuturnya.
Baca juga: Presiden instruksikan Supratman Andi Agtas lakukan reformasi hukum
Baca juga: Profil Taruna Ikrar, Kepala BPOM baru pada reshuffle kali ini
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo melakukan perombakan kabinet dengan melantik sejumlah menteri, wakil menteri, dan kepala badan di Istana Negara, Jakarta, Senin.
Sejumlah menteri dan wakil menteri yang dilantik, yakni Supratman Andi Agtas sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham); Bahlil Lahadalia yang dilantik sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral; dan Rosan Roeslani sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM; serta Angga Raka Prabowo sebagai Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo).
Berikutnya Taruna Ikrar sebagai Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan; Hasan Nasbi sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan; serta Dadan Hindayana sebagai Kepala Badan Gizi Nasional.
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024