Program Bulog Siaga ini kami telah laksanakan di berbagai daerah di wilayah kerja kami di mana pada HUT RI ada dua titik yakni di wilayah Perbatasan dan Kabupaten Jayapura, kemudian sebelumnya juga hadir di Papua Tengah
Jayapura (ANTARA) - Perusahaan Umum (Perum) Bulog Papua dan Papua Barat menghadirkan program Bulog Siaga (akSI Amankan harGa) sebagai upaya menjaga ketahanan pangan dan menstabilkan harga beras di Bumi Cenderawasih.

Kepala Bulog Papua dan Papua Barat Ahmad Mustari di Jayapura, Senin, mengatakan, program tersebut merupakan sebagai bagian dari program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di mana pihaknya melakukan penjualan beras langsung ke konsumen.

“Program Bulog Siaga ini kami telah laksanakan di berbagai daerah di wilayah kerja kami di mana pada HUT RI ada dua titik yakni di wilayah Perbatasan dan Kabupaten Jayapura, kemudian sebelumnya juga hadir di Papua Tengah, ” katanya.

Menurut Mustari, dengan adanya program tersebut pihaknya melakukan penjualan komoditi yang dimiliki, seperti beras, minyak, tepung, gula di mana ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan harga terjangkau.

“Kehadiran kami pada program tersebut sangat dinanti oleh masyarakat karena harga yang dijual sangat terjangkau,” ujarnya.

Dia menjelaskan, harga beras SPHP 5kg yakni Rp65 ribu, lalu Beraskita premium 5kg Rp76 ribu, kemudian gula maniskita per kilo Rp18.000, minyak goreng kita satu liter Rp18.000 dan terigukita satu kilo Rp13.000.

Untuk itu pihaknya meminta agar seluruh Bulog yang ada di Tanah Papua melaksanakan Bulog Siaga Merdeka dalam rangka HUT RI.

“Oleh karena itu kami berharap agar masyarakat memanfaatkan program tersebut karena harga yang diberikan ini di bawah harga pasar,” katanya lagi.

Dia menambahkan untuk stok sendiri masih terbilang cukup aman dan pihaknya siap jika sewaktu-waktu ada lagi gerakan pangan murah dari TPID tingkat provinsi, kabupaten serta kota.

Baca juga: Bulog Papua: Penyerapan program fleksibilitas mencapai 4.800 ton 
Baca juga: Bulog Papua: Persediaan beras di Tanah Papua bertahan hingga 7,6 bulan

Pewarta: Qadri Pratiwi
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024