Cita-cita Abah sudah tercapai yakni membangun Padepokan Pedalangan Giri Harja, meski operasionalnya belum maksimal. Kami sebagai penerusnya akan melanjutkan apa yang ia inginkan."
Bandung (ANTARA News) - Jenazah dalang kondang Asep Sunandar Sunarya (58) disemayamkan di Padepokan Pedalangan Giri Harja di Kampung Giri Harja Kelurahan Jelekong Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung, Senin.
"Almarhum disemayamkan semalam di Padepokan Pedalangan Giri Harja, pemakaman akan dilakukan Selasa (1/4) di pemakaman keluarga," kata Dadan, putra kedua almarhum.
Di gedung berornamen gunungan itu, almarhum disemayamkan. Para pelayat silih berganti melakukan shalat jenazah. Asep Sunandar Sunarya merupakan pendiri padepokan pedalangan itu yang dibangun tepat di belakang rumah pribadinya.
Asep Sunandar Sunarya meninggal dunia di RS Al Ihsan Baleendah Kabupaten Bandung karena mengalami serangan jantung. Sebelumnya mendiang memang mengidap penyakit jantung, hipertensi dan beberapa penyakit lainnya.
Rencananya pria kelahiran Bandung, 3 September 1955 itu akan menjalani operasi by pass jantung pada 13 April 2014 di Singapura. Namun Allah berkehendak lain dengan memanggilnya lebih awal.
"Rencananya Abah akan ke Singapura untuk operasi by pass jantungnya, sebelumnya beberapa kali ditunda karena kesibukan beliau," kata Dadan.
Almarhum meninggalkan seorang istri Ny Nena (44), 14 putra dan 11 cucu. Mendiang adalah anak ketujuh dari 13 bersaudara putra dalang senior Abah Sunarya.
"Cita-cita Abah sudah tercapai yakni membangun Padepokan Pedalangan Giri Harja, meski operasionalnya belum maksimal. Kami sebagai penerusnya akan melanjutkan apa yang ia inginkan," kata Dadan.
Kepergian Asep Sunandar mengagetkan para tetangga dan rekan sejawatnya. Pasalnya dalang yang terkenal dengan aksi Si Cepotnya itu dalam keadaan cukup sehat.
"Senin pagi beliau masih keliling kompleks di sini, bahkan saya sempat ngobrol di kandang domba. Ia tampak sehat sehingga kaget begitu mendengar kabar ia meninggal dunia," kata salah seorang keponakan Asep Sunandar Sunarya. (S033/I007)
Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014