Bogota, Kolombia (ANTARA) - Para pengunjuk rasa oposisi turun ke jalan di ibu kota Venezuela, Caracas, dan kota-kota lain di seluruh dunia, Sabtu (17/8), untuk memprotes hasil pemilu negara itu pada 28 Juli yang memenangkan kembali Presiden Nicolas Maduro.
Demonstrasi diadakan di lebih dari 350 kota, termasuk Buenos Aires, Bogota, Mexico City, Madrid, Paris, Sydney, dan Tokyo.
Oposisi di negara Amerika Selatan itu mendesak pemerintah untuk menunjuk penantang presiden Edmundo Gonzalez sebagai pemenang pemilu, yang diberikan oleh otoritas pemilihan negara itu kepada Maduro.
Ribuan pengunjuk rasa di Caracas muncul dengan membawa hasil penghitungan suara, yang menurut mereka membuktikan kemenangan Gonzalez, sambil meneriakkan, "Kami tidak takut" dan "Kebebasan untuk Venezuela."
Di Caracas, protes dipimpin oleh pemimpin oposisi Maria Corina Machado, yang berbicara kepada keramaian pengunjuk rasa dari sebuah truk yang mengangkut Machado dan tokoh-tokoh oposisi lainnya.
"Kami tidak akan meninggalkan jalan. Waktunya telah tiba untuk berkumpul, setiap suara harus dihormati," katanya.
Ibu kota negara itu dijaga ketat oleh polisi dan personel militer selama protes berlangsung.
Otoritas elektoral Venezuela menyatakan Maduro sebagai pemenang pemilu dengan 52 persen suara, sementara oposisi mengatakan hitungannya sendiri menunjukkan Gonzalez menerima 67 persen.
Dalam sebuah video yang diunggah di platform X, Gonzalez meminta warga Venezuela di luar negeri menjadi "suara jutaan" dari "mereka yang dibungkam" dengan "penganiayaan, pemenjaraan, pembunuhan dan penyensoran," sehingga "seruan untuk perubahan dalam perdamaian menyebar ke seluruh dunia."
Maduro mengkritik ketidakhadiran Gonzalez dalam sebuah acara yang dipimpinnya pada Sabtu sore, hanya beberapa jam setelah oposisi menyerukan unjuk rasa.
Selama acara tersebut, presiden mengkritik saingan politiknya, yang bersembunyi di tengah ancaman penangkapan.
"Di mana Edmundo Gonzalez Urrutia bersembunyi? Mengapa dia tidak menunjukkan wajahnya? Bukankah dia menang? Apakah dia menang?" tanya Maduro. "Mungkinkah dia memenangkan undian untuk bersembunyi di gua?"
Setidaknya 25 orang tewas dalam protes yang dimulai setelah pemilihan, dengan hampir 200 orang terluka dan lebih dari 2.400 orang ditangkap.
Banyak negara telah mendesak publikasi lengkap hasil penghitungan suara pemilihan presiden Venezuela
Sumber: Anadolu-OANA
Baca juga: Oposisi Venezuela dan pendukung Maduro gelar aksi terpisah di Caracas
Baca juga: Presiden Maduro tolak campur tangan AS dalam pemilu Venezuela
Baca juga: Brasil, Kolombia usulkan pemilihan ulang untuk Venezuela
Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2024