Washington (ANTARA) - Presiden AS Joe Biden pada Jumat (16/8) mengatakan bahwa dia "optimis" tentang kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza.

"Sampai satu jam yang lalu, kesepakatan itu masih berlangsung. Saya optimis. Tidak -- kesepakatan itu masih belum selesai. Hanya beberapa masalah lagi. Saya pikir kita punya kesempatan," kata Biden kepada wartawan ketika ditanya tentang pembicaraan tersebut.

"Itu masih harus dilihat." kata Biden setelah ditanya tentang kapan gencatan senjata akan dimulai.

Biden mengatakan sebelumnya bahwa tidak seorang pun di Timur Tengah "harus mengambil tindakan untuk merusak proses ini."

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken melakukan perjalanan ke Israel pada Sabtu (17/8) untuk melanjutkan upaya menyelesaikan kesepakatan gencatan senjata yang mencakup pertukaran sandera Israel dan tahanan Palestina.

Kunjungan itu dilakukan setelah AS, Mesir dan Qatar mengumumkan pada Jumat bahwa mereka telah menyampaikan kepada Israel dan Hamas apa yang mereka sebut sebagai "usulan penghubung" untuk lebih mempersempit "kesenjangan yang tersisa dengan cara yang memungkinkan implementasi kesepakatan yang cepat."

Pernyataan dari AS, Mesir dan Qatar mendeskripsikan diskusi yang berlangsung selama dua hari di ibu kota Qatar, Doha, sebagai "serius dan konstruktif," seraya menambahkan bahwa diskusi tersebut "dilaksanakan dalam suasana yang positif."

Para mediator tidak memberikan perincian tentang usulan baru tersebut, tetapi mengatakan bahwa hal itu "konsisten dengan prinsip-prinsip yang ditetapkan oleh Presiden Biden pada 31 Mei 2024 dan Resolusi Dewan Keamanan No. 2735."

Resolusi Dewan Keamanan 2735 menyambut baik usulan yang diajukan oleh Biden.

Pernyataan tersebut juga mencatat bahwa pejabat senior dari ketiga negara akan "bertemu lagi di Kairo sebelum akhir pekan depan dengan tujuan untuk menyelesaikan kesepakatan berdasarkan ketentuan yang diajukan hari ini."

Negosiasi tersebut melibatkan Direktur CIA William Burns, Perdana Menteri Qatar Mohammaed bin Abdulrahman Al Thani, kepala Intelijen Mesir Abbas Kamel dan Direktur Mossad Israel David Barnea.

Hamas telah menolak untuk berpartisipasi dalam diskusi terbaru, menuntut agar Tel Aviv mematuhi perjanjian yang dibuatnya pada Juli berdasarkan usulan yang didukung oleh Biden dua bulan lalu, menurut laporan media.

Lebih dari 40 ribu warga Palestina telah tewas sejak Israel memulai serangan mereka di Gaza pada Oktober 2023, yang sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.

Hamparan luas wilayah pesisir telah sepenuhnya diratakan di tengah pemboman Israel yang tiada henti yang telah menghancurkan seluruh lingkungan pesisir itu menjadi puing-puing.

Sumber: Anadolu-OANA

Baca juga: Biden harap Iran tunda serangan ke Israel jika gencatan Gaza tercapai
Baca juga: Hamas tunjuk pemimpin baru untuk lanjutkan negosiasi gencatan senjata
Baca juga: Hamas: Pembunuhan Haniyeh takkan ubah syarat negosiasi dengan Israel

Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2024