Kairo (ANTARA News) - Seorang tentara Mesir ditembak hingga tewas oleh kelompok bersenjata tidak dikenal di Al Arish, bagian utara semenanjung Sinai.
Tiga tentara rekan korban juga luka tertembak saat mereka mengendarai sebuah mobil patroli, kantor berita MENA meelaporkan, Ahad.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas peristiwa itu.
Kawasan Semenanjung Sinai di perbatasan dengan Israel dan Jalur Gaza Palestina itu merupakan daerah operasi militer.
Aparat gabungan dari tentara dan polisi belakangan ini terus melancarkan serangan untuk melawan kelompok keras yang bergerilya sejak era era rezim Presiden Hosni Mubarak.
Lebih dari 420 orang tentara dan polisi tewas di Semenanjung Sinai akibat diserangan gerlyawan sejak pelengseran Presiden Mohamed Moursi oleh militer pada pertengahan tahun silam.
Serangan terhadap aparat itu belakangan ini juga menjalar di ibu kota Mesir, Kairo.
Sedikitnya enam tentara dan tiga polisi ditembak mati dalam dua pekan terakhir di Kairo.
Sementara itu, Ikhwanul Muslimin terus melancarkan aksi demo. Unjuk rasa Jumat (28/3) lalu di Kairo menewaskan seorang wartawati suratkabar Dustur, dan empat pendukung Moursi.
Demo sejuta orang pendukung Moursi di Kairo dan berbagai kota provinsi pada Jumat itu merupakan terbesar sejak mantan Panglima Jenderal Abdel Fatah Al Sisi mengumumkan pencalonan dirinya dalam pemilihan presiden depan.
Mereka memprotes pencalonan Al Sisi karena dianggap sebagai aktor utama pelengseran Moursi pada Juli tahun lalu.
Di Universitas Al Azhar di Kairo, unjuka rasa mahasiswa sempat menyandera mobil yang ditumpangi Rektor Al Azhar, Osama Abed, saat hendak masuk ke kantornya pada Ahad (30/3).
Rektor Abed berhasil dibebaskan setelah polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa mahasiswa.(*)
Pewarta: Munawar Saman Makyanie
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014