Mamuju (ANTARA) - Penjabat Gubernur Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin bertekad menjadikan Sulbar sebagai salah satu daerah penghasil kepiting di Indonesia.

"Kami berikhtiar menjadikan Sulbar sebagai salah satu provinsi penghasil kepiting. Apalagi komoditas ini memiliki peluang ekspor ke beberapa negara, sehingga kepiting ini sangat potensial dikembangkan," kata Bahtiar, di Mamuju, Sabtu.

Menurut Bahtiar, Provinsi Sulbar yang memiliki ribuan hektare kawasan mangrove atau hutan bakau sehingga pengembangan kepiting sangat potensial dilakukan.

"Kepiting merupakan komoditas yang cepat berkembang, apalagi di area mangrove. Sehingga potensi ini dapat dikembangkan di Sulbar yang memiliki ribuan hektare mangrove di sepanjang wilayah Kabupaten Polewali Mandar hingga Suremana Kabupaten Pasangkayu," katanya.

Untuk mewujudkan komitmen tersebut, lanjut Bahtiar, Pemerintah Provinsi Sulbar bersama unsur Forkopimda setempat telah melakukan penebaran bibit kepiting.

"Penebaran bibit kepiting yang telah kami laksanakan di kawasan mangrove di Desa Bambu dan Desa Sumare Kabupaten Mamuju itu sebagai langkah awal dan mengajak masyarakat agar bersama sama mewujudkan Sulbar sebagai daerah penghasil kepiting," terangnya.

Menebar bibit kepiting tersebut juga sekaligus mengajak masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan.

"Penebaran bibit kepiting ini sekaligus merayakan HUT Ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia. Melalui penebaran kepiting memiliki maksud memerdekakan masyarakat dari ketertinggalan dan kemiskinan," kata Bahtiar.

Ketua DPRD Sulbar Sitti Suraidah Suhardi, turut mendukung program Penjabat Gubernur Sulbar dalam mendorong ekonomi hijau dan biru di daerah itu.

Program Penjabat Gubernur Sulbar yang terus mendorong daerah sampai pada level daulat pangan adalah solusi dalam menghadapi situasi global saat ini.

"Di sini (Sulbar) kita memiliki mangrove yang luas. Mari kita manfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat di Sulbar dan mari merawat mangrove," kata Suraidah.

Sementara, Kapolda Sulbar Inspektur Jenderal Polisi Adang Ginanjar juga menyampaikan komitmen Polri untuk mendukung upaya pelestarian lingkungan, khususnya kawasan mangrove atau hutan bakau di Sulbar.

Kapolda juga menekankan bahwa Polri bersama TNI juga berkomitmen bersama melakukan pengawasan dan pembinaan kepada masyarakat untuk menjaga lingkungan.

"Kita sudah ada kasus kasus bom ikan dan lainnya dan sudah diberi tindakan secara hukum. Jadi tolong kepada semuanya mari kita menjaga lingkungan supaya nelayan kita dan wilayah kita aman," ujar Adang Ginanjar.

Kepala Desa Bambu Kabupaten Mamuju Hartono menyampaikan terima kasih atas perhatian Penjabat Gubernur Sulbar ke masyarakat Desa Bambu.

Bantuan berupa penebaran bibit kepiting di area mangrove di wilayah Bambu kata Hartono, dapat menjadi penghasilan bagi masyarakat.

"Mudah-mudahan melalui program ini masyarakat dapat memanfaatkan area mangrove untuk mencari kepiting dan juga sebagai penghasilan alternatif jika mereka tidak bisa melaut," terang Hartono

Ia juga mengajak masyarakat agar bersama-sama memelihara mangrove dan menjaga keberlangsungan hidup kepiting di Desa Bambu.

Sedangkan, Kepala Desa Sumare Samar mengatakan, program penebaran bibit kepiting tersebut sangat membantu warganya untuk mendapatkan penghasilan alternatif.

Samar juga mendukung program Penjabat Gubernur Sulbar untuk bersama-sama melindungi mangrove di Desa Sumare.

"Mangrove ini pencegah abrasi di desa kami dan mencegah masuk ombak ke kawasan pemukiman," ujar Samar.

Baca juga: Meningkatkan kesejahteraan masyarakat Mimika melalui kepiting bakau
Baca juga: Dinas Perikanan Belitung latih masyarakat budi daya kepiting  bakau
Baca juga: Kepiting asal Merauke diekspor ke Singapura
Baca juga: Budi daya kepiting bakau di Bombana masih dilakukan secara alami
Baca juga: Karantina Sulbar gagalkan pengiriman kepiting bakau asal Kalimantan

 

Pewarta: Amirullah
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024