Banda Aceh (ANTARA) - Kapolres Aceh Tamiang AKBP Muliadi mengatakan bahwa kepolisian belum bisa melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi rig atau anjungan pengeboran sumur minyak yang meledak dan terbakar di daerah itu.

"Lokasinya masih berbahaya, sehingga belum bisa dilakukan olah TKP. Kebakaran sumur minyak tersebut masih ditangani pihak perusahaan," kata Muliadi saat dihubungi dari Banda Aceh, Sabtu.

Menurut dia, olah TKP akan dilakukan setelah lokasi sumur yang kebakaran dalam kondisi aman. Olah TKP untuk memastikan penyebab kebakaran yang menyebabkan empat orang luka-luka.

"Ada empat yang menjadi korban. Keempatnya mengalami luka bakar berkisar 10 hingga 30 persen dan kini dalam penanganan medis," kata Kapolres

Muliadi mengatakan sumur minyak tersebut milik PT Pertamina EP Rantau Field berlokasi di Bukit Tempurung, Kecamatan Kota Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang.

Saat ini, kata dia, kepolisian masih sebatas mengamankan lokasi dengan memasang pita garis polisi agar tidak didekati masyarakat. Sebab, lokasi sumur tersebut masih berbahaya, walau api sudah berhasil dipadamkan.

"Olah TKP menunggu sumur minyak tersebut benar-benar dinyatakan aman oleh pihak perusahaan. Sumur minyak tersebut memiliki kedalaman hingga 900 meter," kata Muliadi.

Sebelumnya, anjungan pengeboran sumur minyak tersebut meledak dan terbakar pada Sabtu (17/8) sekira pukul 14.00 WIB. Kebakaran diduga berawal semburan minyak dari sumur, kemudian terdengar ledakan hingga muncul kobaran api.

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Tamiang, pemadam kebakaran Pertamina I dibantu personel TNI dan Polri memadamkan api dari sumur tersebut. Kebakaran berhasil dipadamkan sekira pukul 14.54 WIB.

Staf Humas Pertamina EP Field Rantau Nurseno membenarkan kebakaran sumur minyak kawasan Bukit Tempurung tersebut. Insiden tersebut sedang ditangani pihak perusahaan

"Saat ini kami masih dalam proses penanganan dahulu. Terkait informasi lainnya kami informasikan kembali, ya. Mohon doanya supaya proses penanganan lancar," kata Nurseno.

Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024