Turnamen ini menjadi acara perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 dan HUT Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) ke-74 yang akan dibuka oleh Presiden FIDE Asia Sheikh Sultan Khalifa Al Nahyan.
"Dia (Presiden FIDE Asia) saya ajak diskusi, kita ini bikin catur klasik sudah, bikin antar semua selebriti sudah semua. Upaya sudah kita kerahkan. Dia hanya bilang masa depan itu ada di digital. Masa depan itu ada di daring," kata Ketua Umum PB Percasi Utut Adianto mengenai agenda yang akan dibawa FIDE Asia di Indonesia, Sabtu.
"Kita harus padukan, ya sudah kamu datang ke sini. Kemarin sore saya ajak bertemu dengan Pak Menpora. Jadi dia konsepnya ada yang catur klasik seperti ini ada yang catur daring," imbuh Utut.
Ke-546 pecatur berasal dari 21 provinsi dan juga dari Perancis, Malaysia serta Filipina.
Turnamen ini juga diikuti oleh dua grand master (GM) dan delapan master internasional (IM).
Baca juga: Menpora bahas kerja sama catur dan esports dengan putra mahkota UEA
"Yang jelas dari festival dengan durasi sepanjang ini persaudaraan antara pecatur akan terus tumbuh," kata Utut.
Turnamen ini mempertandingkan tiga nomor, yakni catur standard menggunakan sistem Swiss 9 babak dengan durasi maksimal 90 menit plus 30 detik, catur cepat sistem Swiss 7 babak dengan durasi 10 menit plus 5 detik dan catur kilat sistem Swiss 7 babak dengan durasi 3 menit plus 2 detik.
Catur standard memprandingkan sepuluh kategori, yakni senior terbuka, senior putri, veteran, antarperusahaan/instansi, junior putra (kelahiran maksimal 2006), junior putri (maksimal 2006), junior putra (maksimal 2010), junior putri (maksimal 2010), junior putra (maksimal 2014), dan junior putri (maksimal 2014).
Selain itu terdapat pertandingan dwi tarung grand master memperebutkan hadiah total 4.000 dolar AS.
"Saya sangat senang dengan antusiasme peserta di Japfa Chess Festival tahun ini," kata Direktur PT Japfa Rahmat Indrajaya.
Baca juga: GM Susanto dan IM Yoseph Taher segel gelar JAPFA Chess Duel Match
Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2024
