Jakarta (ANTARA) - Mantan pebasket nasional Dimas Mahendra menilain koordinasi antara manajemen Indonesian Basketball League (IBL) dan Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) sudah bagus dalam memajukan basket.

Dia mengaku dua tahun lalu bertemu dengan Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah, yang sesama alumni SMA yang sama, berdiskusi membahas pengembangan IBL.

Dimas memberikan saran bahwa untuk membangun IBL dan bola basket di Indonesia, salah satu caranya adalah dengan menjembatani pertemuan antara pemain senior atau mantan pemain dengan junior, melalui event dan forum.

"Saya melihat, koordinasi antara pengelola IBL dengan Perbasi sudah berjalan cukup baik untuk melibatkan para pemain muda dan senior," kata David dalam wawancara dengan ANTARA di Jakarta, Sabtu.

Dia menilai satu tahun pertama kepemimpinan Junas telah melahirkan banyak yang dibuat IBL dan Perbasi yang melibatkan pemain senior dan mantan pemain.

Baca juga: 20 tim berburu gelar juara 3 Dekade Dash Basketball

"Dengan begitu, para pemain senior bisa berbagi pengalaman dengan junior, sekaligus bersilaturahmi untuk bertukar pikiran terkait perkembangan bola basket," ujar mantan pemain Aspac itu.

Dia menambahkan, efek menjembatani itu sangat positif untuk pemain dan penyelenggaraan kompetisi.

"Efek kedua ketika itu terjalin, maka penggemar dari pemain senior atau mantan pemain akan otomatis terikat untuk mendukung penyelenggaraan IBL, sehingga bisa semakin meriah," ujar pebasket yang membela Aspac dari 1997 hingga 2005.

David mengaku aktif menjembatani pemain senior dan junior. Bersama Andi "Batam" Poedjakesuma dan M. Bayu Radityo, David menggagas kanal Pakar Basket guna menghubungkan pemain masa lalu dengan pemain masa kini.

Baca juga: Arighi ingin perkembangan bola basket merata di setiap wilayah

Pewarta: Donny Aditra
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2024