Bratislava (ANTARA News) - Pengusaha dan dermawan Andrej Kiska terlihat jelas memimpin dalam pemilihan presiden Slowakia, demikian hasil awal yang disiarkan oleh Kantor Statistik, setelah penghitungan hampir 50 persen kertas suara.
Pemilih yang datang diperkirakan sebanyak 49,92 persen. Babak kedua pemilihan presiden di Slowakia diselenggarakan pada pukul 07.00 waktu setempat (13.00 WIB), Sabtu (29/3). Mereka memilih presiden baru antara Perdana Menteri petahana Robert Fico dan dermawan, pengusaha dan pendatang baru di dunia politik Andrej Kiska, demikian laporan Xinhua, Minggu pagi.
Rakyat Slowakia dapat memberi suara untuk memilih calon mereka di salah satu dari 5.958 tempat pemungutan suara di seluruh negeri tersebut.
Slowakia memiliki 4,6 juta orang yang memenuhi syarat sebagai pemilih. Dari jumlah itu, 43,4 persen telah memberi suara pada babak pertama pemilihan presiden pada 15 Maret.
Saat itu Kiska dan Fico maju ke putaran kedua, sebab tak seorang pun dari 14 calon telah mengumpulkan lebih dari 50 persen suara yang diperlukan. Fico menjadi calon unggulan dengan mengumpulkan 28 persen suara, dan mengungguli Fiska dengan selisih empat persen.
Kantor berita setempat TASR melaporkan bahwa dibandingkan dengan babak pertama dua pekan sebelumnya, proses pemungutan suara pada Sabtu menarik lebih banyak pemilih.
Komisi Pemilihan Umum Lokal di beberapa wilayah Bratislava mengkonfirmasi jumlah pemberi suara lebih banyak, dan juru bicara Wilayah Nove Mesto (Kota Baru), Marek Tettinger, berbicara mengenai kemungkinan pemecahan rekor.
"Orang kelihatannya harus mengantri. Kelihatannya kami bisa mencapai pemilih paling banyak dalam beberapa tahun belakangan," tambah Tettinger.
Komisi Pemilihan Umum Sentral (CEC) belum menerima keluhan apa pun dari proses pemungutan suara pada Sabtu. Namun polisi telah diberitahu mengenai penyimpangan di daerah yang banyak dihuni orang Roma. Anggota Parlemen dari Partai Solidaritas dan Kebebasan sudah memberitahu pemerintah lokal mengenai situasi itu, sebab mereka telah menyelidiki secara pribadi mengenai masalah tersebut.
(C003)
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014