Jakarta (ANTARA) - Liga bola basket profesional Indonesia, Indonesia Basketball Leageu (IBL), tahun 2024 bisa dibilang kompetisi terbaik yang pernah diselenggarakan di tanah air.

IBL 2024 menyajikan berbagai hal-hal baru, dan level permainan dan intensitas pertandingan bola basket Indonesia yang belum pernah ada sebelumnya.

Mulai dari penyelenggaraan pertandingan yang kini digelar laga kandang dan tandang layaknya di NBA, meningkatnya antusias penonton dengan konsep markas setiap tim yang dipenuhi fans, sampai inovasi-inovasi tiap klub di luar laga. Di dalam arena, pertandingan semakin sengit dengan dibanjirinya liga basket Tanah Air dengan pemain asing yang tak sedikit merupakan mantan pemain NBA.

Sebelum dan sepanjang kompetisi dimulai, tiap klub berlomba-lomba memperkuat skuad dengan mengisi pemain serta pelatih asing. Bahkan, pergantian pemain asing itu terus terjadi selama liga berlangsung. Bongkar pasang formasi yang bertujuan untuk mendapatkan performa terbaik.

Tidak sedikit tim yang melakukan pergantian kepala pelatih untuk bisa meningkatkan performa di papan klasemen. Bahkan, pelatih asing dengan catatan prestasi di CV-nya pun ikut terdepak imbas kerasnya persaingan IBL 2024. Persaingan bukan hanya terjadi antar klub, antar pemain, tapi juga para pelatih.

Baca juga: Tiga pelatih IBL yang tidak menyelesaikan musim 2024

Namun dari berbagai performa yang ditampilkan oleh para pelatih dalam membawa timnya bersaing di papan klasemen, sejumlah pelatih berkewarganegaraan Indonesia bersinar dibanding sejumlah pelatih asing.

Bisa dilihat pada partai final IBL 2024 yang mempertemukan Satria Muda Pertamina Jakarta dengan Pelita Jaya Jakarta, kedua tim tersebut dipimpin oleh pelatih Indonesia berpengalaman. Menariknya, kedua pelatih Indonesia itu menukangi klubnya masing-masing di pertengahan musim, menggantikan kursi kepelatihan dari pelatih asing, dan memperbaiki performa tim hingga mencapai final.

Johannis Winar yang memimpin Pelita Jaya Jakarta bisa dibilang menjadi bintang utamanya di antara para pelatih Indonesia di IBL 2024. Awalnya, kursi kepala pelatih ditempati oleh Beveridge Robert William, atau yang akrab disapa Coach Rob. Namun, pada bulan Maret, manajemen Pelita Jaya memutuskan untuk melakukan pergantian, menunjuk Coach Ahang, sapaan akrab Johannis Winar, sebagai kepala pelatih.

Keputusan ini terbukti tepat, meskipun Coach Rob hanya kalah satu kali dari enam pertandingan awal. Johannis Winar berhasil menjaga konsistensi Pelita Jaya di dua kompetisi, yakni IBL dan Basketball Champions League (BCL) Asia 2024, yang semakin mengasah mental para pemain. Bahkan dari dua kompetisi yang dijalani Pelita Jaya tersebut, tim juara IBL 2024 itu sempat mencatat 16 kemenangan beruntun di IBL dan BCL Asia.

Kebangkitan Pelita Jaya dibuktikan dalam final IBL 2024. Meski sempat tertinggal, Coach Ahang berhasil membawa timnya bangkit dan meraih dua kemenangan berturut-turut untuk menyabet gelar juara.

Youbel Sondakh, Kepala Pelatih Satria Muda Pertamina Jakarta, kembali membuktikan kualitasnya sebagai pelatih dengan membawa tim dengan gelar juara terbanyak di Indonesia itu keluar dari masa sulit. Pada awal musim, Satria Muda ditangani oleh pelatih asing Manuel Pena Garces. Namun pelatih asing tersebut justru membawa Satria Muda mengalami keterpurukan dengan enam kekalahan dari 15 pertandingan, termasuk kekalahan yang mengejutkan dari tim papan bawah Satya Wacana Salatiga.

Baca juga: Hangtuah tunjuk Leonardo Niki kembali jadi manajer tim
Baca juga: RANS Simba Bogor depak Thomas Roijakkers dari kursi pelatih


Youbel membawa Satria Muda mencatat rekor 10-1 di akhir musim reguler, termasuk 10 kemenangan beruntun. Meski akhirnya kalah oleh Pelita Jaya di partai final, kebangkitan Satria Muda di bawah asuhan Youbel menjadi bukti kualitasnya sebagai pelatih yang mampu mengangkat performa tim.

Hal unik lainnya dari kedua pelatih ini yaitu baik Youbel dan Johannis Winar adalah pelatih yang kembali menangani klub lamanya setelah sempat tak menduduki kursi kepelatihan.

Youbel dan Ahang membuktikan bahwa pelatih asli Indonesia memiliki kualitas baik dari segi teknis maupun mental untuk bisa membawa timnya juara IBL 2024. Meskipun liga basket Indonesia banyak dibanjiri oleh pelatih asing, Youbel dan Ahang hadir sebagai harapan untuk bola basket Indonesia di masa mendatang.

Memang tidak semua pelatih asing diputus kontrak di tengah jalan saat kompetisi sedang berlangsung. Sebut saja pelatih Dewa United Banten Pablo Favarel yang sukses membawa tim asal Banten tersebut memimpin klasemen akhir musim reguler IBL 2024. Pablo membawa Dewa United menang 22 kali dan hanya kalah empat kali di musim reguler. Namun, dia tidak bisa membantu menghilangkan kutukan Dewa United yang hanya mampu melaju sampai babak semifinal IBL semenjak mereka bergabung dalam kompetisi.

Tersebut juga David Singleton, Kepala Pelatih Prawira Harum Bandung, yang membawa timnya menjadi juara IBL 2023 setelah 25 tahun puasa gelar. Pelatih yang akrab disapa Coach Dave tersebut membawa Prawira berada di posisi empat klasemen akhir musim reguler. Namun dia tidak bisa membantu Prawira mempertahankan gelarnya di tahun ini.

Selain Youbel dan Johannis Winar, terdapat pula beberapa pelatih berkewarganegaraan Indonesia lainnya yang mampu menampilkan permainan impresif pada timnya. Efri Meldi yang menukangi tim baru Kesatria Bengawan Solo, berhasil membawa tim asal Surakarta itu mencatat 16 kemenangan beruntun sepanjang musim IBL 2024. Meldi berhasil membuat Kesatria duduk di peringkat empat klasemen akhir musim reguler, meski kalah di putaran pertama babak playoff IBL tahun ini.

Selain itu, ada pula nama Ismael Tan yang juga merupakan pelatih pengganti yang sukses membangkitkan tim Borneo Hornbills dari keterpurukan. Sebelum bergabung dengan Borneo Hornbills, Ismael masih berada di bangku cadangan Satria Muda Pertamina Jakarta sebagai asisten pelatih. Namun, pada akhir Februari, dia menerima tawaran untuk menjadi Kepala Pelatih Borneo Hornbills yang tengah terpuruk.

Di bawah arahan Ismael, Borneo Hornbills mencatatkan rekor 11-9 sejak Maret hingga akhir musim reguler, yang memberikan kontribusi dengan membawa tim Kalimantan tersebut lolos ke babak playoff dengan tiket terakhir di urutan delapan akhir klasemen reguler.

Ismael berhasil membawa Borneo mencuri satu kemenangan dari tim peringkat satu klasemen IBL musim reguler, Dewa United Banten, di putaran pertama playoff. Capaian ini menjadikannya sebagai salah satu pelatih pengganti yang berhasil membawa perubahan signifikan.


Baca juga: Arighi ingin perkembangan bola basket merata di setiap wilayah
Baca juga: IBL rilis daftar pemain Tim Utama musim 2024

Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2024