Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meyakini konflik yang terjadi antara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dapat selesai dan akhirnya dapat ger-geran atau tertawa bersama.

"Itu saya kira itu nanti juga selesai. Biasa di NU itu awalnya gegeran (ribut), akhirnya ger-geran," kata Wapres Ma'ruf saat memberikan keterangan di Istana Merdeka Jakarta, Sabtu.

Wapres menyatakan istilah gegeran yang dalam bahasa Jawa berarti keributan, sedangkan istilah ger-geran berarti tertawa bersama.

Saat ditanya soal kehadirannya pada Muktamar PKB di Bali pekan depan, Wapres Ma'ruf mengapresiasi undangan tersebut dan menyatakan dukungannya kepada PKB.

Namun, Wapres berhalangan hadir karena akan melakukan kunjungan kerja ke luar negeri.

Baca juga: Cak Imin: Wapres Ma'ruf sudah tak mau jadi juru damai konflik PKB-PBNU

Muktamar PKB rencananya diselenggarakan pada 24-25 Agustus 2024 di Bali.

"Saya terima kasih sangat mengapresiasi, tetapi saya tidak bisa hadir karena saya ada kunjungan ke luar negeri, tetapi saya support muktamarnya berjalan lancar," kata Wapres.

Wapres Ma'ruf juga mendoakan agar muktamar berjalan lancar. Ia juga mengatakan bahwa PKB merupakan salah satu partai yang berperan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dalam kesempatan sebelumnya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) secara resmi mengundang Wakil Presiden Ma'ruf Amin untuk menghadiri muktamar yang diselenggarakan pada 24-25 Agustus 2024 di Bali.

"Mengundang beliau untuk memberikan arahan, bimbingan kepada para peserta yang berjumlah 3.000 orang peserta," kata Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di Rumah Dinas Wapres, Jakarta, Kamis (15/8).

Baca juga: Cak Imin lapor Wapres Ma'ruf Amin soal hubungan PKB dengan PBNU
Baca juga: Wapres siap jadi juru damai konflik yang melibatkan PKB-PBNU

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2024