libatkan anak dalam menentukan aktivitas
Jakarta (ANTARA) - Para orang tua pekerja harus bisa menyediakan waktu untuk memberikan pengasuhan kepada anak terutama di era digital untuk menjamin pemenuhan hak mereka. 

"Karena kesibukannya berkarir orang tua harus meninggalkan anaknya. Di sini penting, untuk menyisihkan waktu di tengah pekerjaan untuk berkomunikasi dengan anak dan memeriksa aktivitas anak pada hari itu," kata psikolog Ayoe Sutomo M. di Jakarta, Sabtu, dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) bekerja sama dengan salah satu perusahaan.

HAN diselenggarakan untuk mengingatkan kepada orang tua agar jaminan pemenuhan hak anak tetap terpenuhi mulai dari hak atas hak hidup, berkembang, dan berpartisipasi dalam masyarakat sesuai harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Ia menyebutkan, peran orang tua sangatlah penting di dalam perkembangan anak baik secara jasmani dan rohani.

Namun, menjaga keseimbangan antara tanggung jawab di pekerjaan dan berbagai pekerjaan rumah termasuk mengasuh anak bukanlah hal yang mudah.

Baca juga: Penganiayaan balita di Jakut, KPAI desak RUU Pengasuhan Anak disahkan

Di sisi lain, seiring dengan perkembangan teknologi, berbagai hal dalam kehidupan menjadi semakin mudah dan praktis, namun jika penggunaannya tidak tepat dan tidak diawasi dapat menimbulkan berbagai dampak negatif yang beresiko mempengaruhi tumbuh kembang anak.

“Setiap keluarga yang kedua orang tuanya bekerja, pasti ingin menjaga keseimbangan antara mengasuh anak dan bekerja. Namun, tidak jarang orang tua merasa bersalah kepada anak karena meninggalkan mereka di bawah pengasuhan orang lain ketika bekerja," katanya.

Hasilnya, lanjut dia, karena kurang pengawasan, tidak sedikit anak yang menghabiskan waktunya dengan bermain gawai (gadget) seperti "laptop" atau "handphone". 

Untuk dapat menyeimbangkan peran pengasuhan sebagai orang tua bekerja, orang tua disarankan untuk rutin mengalokasikan waktu berkualitas bersama anak setiap hari.

Meskipun lelah sehabis bekerja, usahakan untuk tetap memiliki waktu bersama dengan anak yang diisi dengan aktivitas menyenangkan seperti makan atau bermain bersama.

Baca juga: Forum Anak Kota Jakarta Barat diminta jadi pelopor dan pelapor hak

Dengan cara ini, jelas Ayoe, orang tua bisa membangun interaksi positif dan meningkatkan ikatan (bonding) emosi antara orang tua dan anak karena hal menyenangkan sekecil apapun yang dilakukan bersama orang tua akan terus tersimpan di memori anak.

Selain itu, agar anak tidak menghabiskan waktu seharian di depan layar gawai, orang tua dapat membuat jadwal penggunaan yang bijaksana dan seimbang serta sesuai dengan usia dan kebutuhan anak.

Hal tersebut dapat diawali dengan menjelaskan terlebih dahulu alasan orang tua memberikan aturan dalam penggunaan alat itu.

"Jika anak sudah dapat diajak berdiskusi, jangan lupa libatkan anak dalam menentukan aktivitas untuk mengisi jadwal tersebut. Dampingi anak ketika sedang menggunakan gawai (gadget) untuk memastikan konten yang dilihat sesuai dengan usia mereka,” ucap Ayoe.

Perusahaan yang bergerak di bidang produksi kebutuhan rumah tangga pada kesempatan tersebut juga menyelenggarakan tur pabrik bagi karyawan dan keluarga.

Baca juga: Menteri Bintang: Dengarkan suara anak, penuhi hak mereka

Penanggung Jawab Produksi perseroan, Eiji Ito yang ikut dalam kegiatan tersebut mengatakan kehadiran karyawan dan keluarganya di dalam pabrik untuk memberikan rasa bangga kepada anak-anak terhadap pekerjaan orang tuanya.

"Ada 180 karyawan beserta keluarganya yang diikutkan dalam kegiatan menyambut HAN," kata Eiji.

Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024