Api mulai membakar lantai 2 yang banyak menjual kerajinan khas Bali. Asap pekat dari api yang membakar lantai 2 makin membesarGianyar, Bali (ANTARA) - Belasan mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk mengatasi Pasar Seni Ubud, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, yang terbakar, Sabtu (17/8) sekitar jam 13:00 WITA.
Berdasarkan pantauan langsung, beberapa pedagang mengatakan kebakaran Pasar Seni Ubud dimulai dari lantai dasar pasar yang berisi pedagang bahan pokok seperti buah, sayuran, ikan dan lain-lainnya.
Tapi saat ini, api mulai membakar lantai 2 yang banyak menjual kerajinan khas Bali. Asap pekat dari api yang membakar lantai 2 makin membesar.
Pasar Seni Ubud memiliki dua bangunan besar. Kebakaran terjadi di salah satu blok pasar, sementara satu blok lagi masih aman.
Baca juga: Petugas berupaya padamkan api di Pasar Ubud yang terbakar
Para petugas pemadam kebakaran masih sibuk mengatasi api, sementara polisi sibuk mengatur lalu lintas agar mobil pemadam kebakaran bisa bergerak cepat.
Masyarakat dan wisatawan ikut menyaksikan dan mendokumentasikan kebakaran itu. Mereka umumnya menggunakan masker untuk menghindari asap hitam pekat.
Hingga saat ini, belum ada petugas yang memberikan keterangan soal penyebab kebakaran, tapi belum ada korban jiwa.
Pasar Seni Ubud baru saja diresmikan kembali pada 23 September 2023 setelah dilakukan renovasi akibat kebakaran di blok A yang terjadi pada akhir Maret 2016.
Tahun 2020, pemerintah merevitalisasi Pasar Seni Ubud, dan kembali beroperasi akhir September 2023.
Tahun 2020, pemerintah merevitalisasi Pasar Seni Ubud, dan kembali beroperasi akhir September 2023.
Pasar Seni Ubud terletak di tengah kota dan berseberangan langsung dengan Puri Ubud.
Baca juga: BRI kembangkan pasar produk digital komunitas musik jazz di Ubud Bali
Baca juga: Gubernur Bali dan Bupati Gianyar meresmikan pasar tematik Ubud
Baca juga: BRI kembangkan pasar produk digital komunitas musik jazz di Ubud Bali
Baca juga: Gubernur Bali dan Bupati Gianyar meresmikan pasar tematik Ubud
Pewarta: Adi Lazuardi
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024