Tasikmalaya (ANTARA) - Penjabat Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah mengajak seluruh elemen masyarakat maupun lembaga untuk bersama-sama berjuang membantu meringankan hidup warga miskin di kota itu melalui kegiatan sosial sebagai bagian perjuangan di masa kini dalam mengisi Kemerdekaan Indonesia.

"Jika zaman dahulu kita berperang dengan penjajah, hari ini kita berperang dengan keadaan dan teknologi, seperti halnya tantangan yang dihadapi oleh Kota Tasikmalaya saat ini, salah satunya ialah angka kemiskinan," kata Cheka Virgowansyah pada upacara memperingati Hari Ulang Tahun ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia di Lapangan Dadaha, Kota Tasikmalaya, Sabtu.

Ia menuturkan sudah 79 tahun Republik Indonesia merdeka bebas dari penjajahan, sehingga bisa mengatur nasib bangsa sendiri menciptakan pemerintahan yang baik, melindungi, mensejahterakan, dan memberikan keadilan bagi seluruh rakyat tanpa ada campur tangan pihak asing.

Kemerdekaan di masa kini, kata dia, harus menjadi semangat bagi bangsa Indonesia untuk terus berupaya menjaga persatuan dan kesetaraan dalam perjuangan yang baru dengan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai luhur serta memperhatikan kodrat alam dan budaya.

"Perjuangan merebut kemerdekaan memanglah jelas tergambar yaitu melalui perjuangan fisik bersenjata untuk mencapai kehidupan berbangsa yang merdeka, dan di masa sekarang ini, perjuangan itu haruslah terus ditingkatkan agar bangsa ini dapat hidup terhormat dalam kemajuan, kesejahteraan dan keadilan," katanya.

Perjuangan yang harus dilakukan di Kota Tasikmalaya, kata Cheka, salah satunya mengatasi angka kemiskinan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik di tahun 2024, angka kemiskinan di daerah itu tercatat sebesar 11,10 persen atau terjadi penurunan dibandingkan tahun sebelumnya seperti di tahun 2022 di angka 12,72 persen dan tahun 2023 sebesar 11,53 persen.

Menurut dia, hasil dari data itu terjadi penurunan setiap tahunnya, yang artinya ada keberhasilan pemerintah daerah dan seluruh pihak dalam mengatasi kemiskinan, sehingga upaya penurunan angka kemiskinan itu harus terus dilakukan secara bersama-sama.

"Keberhasilan dalam menurunkan angka kemiskinan tersebut bukan semata-mata keberhasilan pemerintah, namun hal ini merupakan perjuangan bersama segenap masyarakat Kota Tasikmalaya," katanya.

Ia menyampaikan upaya nyata lainnya untuk mengatasi kemiskinan di Kota Tasikmalaya yakni Program Bageur, yaitu kegiatan janjian bersama untuk berbuat baik yang dilakukan secara kolaborasi melibatkan perangkat daerah dan masyarakat.

Ia menyebutkan selama program Bageur itu berjalan tercatat pihak yang terlibat telah memberikan bantuan kepada masyarakat tidak mampu sebanyak 407 orang tersebar di sejumlah kecamatan di Kota Tasikmalaya.

"Program Bageur yakni janjian berbuat baik dengan menyalurkan secara langsung bantuan kepada 407 orang penerima manfaat sepanjang tahun 2023 dan tahun 2024," katanya.

Ia menambahkan, program lainnya yang dilakukan secara bersama-sama untuk membantu masyarakat miskin yakni berbagi makanan yang disebut dengan Program Bakul Tasik. Program itu melibatkan industri hotel dan rumah makan atau restoran di Kota Tasikmalaya untuk menyiapkan makanan setiap hari kepada masyarakat miskin.

Program yang dilaksanakan setiap hari itu, kata dia, selama Januari sampai Agustus 2024 sudah tersalurkan 6.118 paket makanan yang dibagikan kepada masyarakat sekitar kawasan hotel dan rumah makan untuk masyarakat miskin.

Ia mengatakan, program yang selama ini dijalankan oleh hotel dan rumah makan tersebut ternyata mendapatkan perhatian dari pihak perbankan dan perkantoran lainnya yang tertarik untuk melakukan Program Bakul Tasik berbagi makanan ke masyarakat miskin sekitar kantor.

"Ikut terkait Bakul Tasik, mudah-mudahan warga miskin sekitar hotel maupun kantor yang ada di Kota Tasikmalaya akan terselesaikan program makannya untuk setiap hari di sekitar kantor tersebut," katanya.

Ia menambahkan, pihaknya tidak hanya mengatasi kemiskinan, tapi juga terkait upaya menurunkan kasus stunting atau gagal tumbuh pada anak di Kota Tasikmalaya dengan menjalankan program Dapur Masyarakat Khusus Stunting (Damaskus) yang melibatkan puskesmas.

"Damaskus bertujuan untuk memberikan nutrisi yang dibutuhkan bagi balita dengan status gizi kurang, dan ibu hamil dengan kasus stunting dengan cara menyiapkan dan menyalurkan makanan yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi bagi ibu hamil, dan balita dilakukan setiap hari," katanya.

Baca juga: Ekonom: Pengentasan kemiskinan harus diiringi dengan pemberdayaan

Baca juga: Bapanas: Turunnya angka kemiskian berkorelasi dengan bantuan pangan

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024