Sangat berkesan, ditambah lagi upacaranya tidak seperti biasa

Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma'ruf Amin memaknai Upacara HUT Ke-79 Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu, sebagai upacara wada yang berarti pamitan untuk terakhir kalinya.

"Ya ini sangat berkesan karena ini yang terakhir. Bagi saya ini upacara wada, ya kan ada tawaf wada, haji wada, nah sekarang ini upacara wada namanya, pamitan untuk yang terakhir kali," kata Wapres Ma'ruf saat memberikan keterangan di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu.

Ma'ruf Amin mengaku terkesan dengan upacara yang ia hadiri untuk terakhir kalinya sebagai Wakil Presiden Ke-13 Republik Indonesia.

Selain itu, upacara pada tahun ini berkesan karena diselenggarakan pada dua lokasi, yakni di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, dan Istana Merdeka, Jakarta.

"Sangat berkesan, ditambah lagi upacaranya tidak seperti biasa, di dua tempat, ini momentum bersejarah," kata Ma'ruf.

Baca juga: Wapres kenakan busana adat Pontianak hadiri upacara di Istana Merdeka

Menurut Wapres, momentum penyelenggaraan Upacara HUT RI merupakan momentum bersejarah. Upacara HUT Ke-79 RI di IKN juga menunjukkan bahwa pemerintah berkomitmen untuk membangun wilayah baru yang diharapkan menjadi penggerak Indonesia Maju.

Selain itu, Upacara HUT RI di IKN juga untuk mempersatukan dan menunjukkan bahwa kesatuan dan kebersamaan rakyat Indonesia tidak terhalang oleh batas geografis.

"Bahwa kesatuan dan kebersamaan kita tidak terhalang oleh batas geografis itu, kan bisa dilakukan bersama dan kita juga berharap semakin terbangun kebersamaan, keadilan kemerataan untuk seluruh rakyat Indonesia," kata Ma'ruf.

Selain upacara pagi, Wapres dan Ibu Wury Ma’ruf Amin juga dijadwalkan hadir mengikuti upacara penurunan bendera merah putih di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu sore.

Baca juga: Wapres berpesan kepada Gibran fokus hadapi tantangan yang tak mudah
Baca juga: Pakaian adat Wapres terinspirasi dari masyarakat di Sungai Kapuas
Baca juga: Wapres ajak masyarakat manfaatkan setiap peluang bangun Indonesia Maju

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2024