Program ini untuk memfasilitasi jika ada masyarakat yang membutuhkan sedot tinja. Masyarakat sudah mau untuk buang air besar di septic tank dan ini saatnya untuk memberikan pelayanan kepada mereka
Tangerang (ANTARA) - Dinas Perumahan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Kota Tangerang, Banten, menerima layanan perbaikan saluran toilet rumah tinggal yang mampet melalui aplikasi Sistem Informasi Sedot Tinja (Sisenja). 

Kepala Disperkimtan Kota Tangerang Decky Priambodo di Tangerang, Sabtu, mengatakan retribusi yang dikenakan untuk perbaikan toilet mampet yakni Rp150 ribu per titik.

"Masyarakat bisa mengajukan permohonan perbaikan melalui aplikasi Sisenja, untuk perbaikan maupun sedot tinja," kata Decky Priambodo dalam keterangannya.

Sementara itu berdasarkan Perda Nomor 10 Tahun 2023 terdapat retribusi tarif resmi untuk pelayanan sedot kakus. Pelayanan jasa sedot kakus ini melayani mulai dari rumah tinggal hingga industri besar.

Baca juga: Pemkot Tangerang Selatan tambah trayek angkutan kota 

Pelayanan sedot tinja ini terbagi dalam tiga kelompok dan memiliki tarif yang berbeda. Tarif tersebut disesuaikan dengan fungsi bangunannya. Untuk biaya retribusi juga disesuaikan dengan per ritase.

Kelompok satu yakni rumah masyarakat berpenghasilan rendah, rumah ibadah, sekolah/yayasan yatim piatu dan sejenisnya, niaga/industri kecil, MCK/kakus umum. Biaya yang dikenakan Rp200 ribu/ritase

Lalu kelompok dua dengan biaya retribusi Rp 250 ribu/ritase meliputi rumah sederhana, rumah sewa, instansi pemerintah, asrama TNI/Polri, SPBU, terminal angkutan.

Kelompok tiga dengan biaya retribusi Rp350 ribu/ritase yakni perumahan mewah/apartemen/kondominium, pertokoan, mal/supermarket/pusat perbelanjaan, rumah makan, perkantoran, restoran, niaga menengah, niaga besar, industri besar.

Baca juga: Cegah pencemaran, DLH pantau sungai dekat kawasan industri Tangerang

Pemkot Tangerang sebelumnya meluncurkan aplikasi Sisenja bagi masyarakat yang tersedia di Super App Tangerang LIVE. "Diharapkan seluruh masyarakat Kota Tangerang dapat menggunakan layanan tersebut untuk melakukan sedot tinja," kata Decky Priambodo.

Ia menuturkan Kota Tangerang termasuk dalam tingkat Open Defecation Free (ODF) 0 persen atau masyarakatnya tidak ada yang buang air besar sembarangan. Untuk itu, Aplikasi Sisenja dihadirkan untuk memfasilitasi masyarakat yang ingin melakukan sedot tinja.

"Program ini untuk memfasilitasi jika ada masyarakat yang membutuhkan sedot tinja. Masyarakat sudah mau untuk buang air besar di septic tank dan ini saatnya untuk memberikan pelayanan kepada mereka. Kami akan upayakan untuk melayani semua level masyarakat. Jadi, bukan hanya sekadar menggencarkan program jamban sehat, tetapi juga memberikan layanan lanjutan seperti sedot tinja," katanya.

Baca juga: Aplikasi Tangerang LIVE telah diunduh 1,1 juta pengguna

Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024